Investor ingin mengukur arah pasar saham setelah melihat hasil Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) dan data PDB
Tokyo (ANTARA) - Saham-saham Jepang menghentikan kenaikan beruntun tujuh hari pada Senin, karena sentimen tertekan oleh pelemahan Wall Street akhir pekan lalu di tengah kekhawatiran atas data ekonomi AS yang akan datang dan pertemuan kebijakan Federal Reserve (Fed).

Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) turun 215,41 poin atau 0,77 persen, menjadi ditutup di 27.699,25 poin. Sementara itu Indeks Topix yang lebih luas kehilangan 12,76 poin atau 0,65 persen, menjadi berakhir pada 1.943,21 poin.

Para analis mengatakan kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi AS didorong oleh data output di bawah standar yang dirilis akhir pekan lalu.

Mereka menambahkan bahwa konsensus pasar adalah bahwa data produk domestik bruto AS kuartal kedua minggu ini akan negatif dan The Fed akan kembali menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin setelah pertemuan kebijakan dua hari mulai Selasa (26/7/2022).

"Investor ingin mengukur arah pasar saham setelah melihat hasil Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) dan data PDB," kata Manajer Dana Aizawa Securities, Ikuo Mitsui.

"Melihat data PMI yang keluar minggu lalu, ekonomi jelas melambat," kata Mitsui.

Baca juga: Saham China ditutup rugi hari ke-3, Indeks Shanghai jatuh 0,60 persen

Analis investasi menambahkan bahwa pelaku pasar mencari tempat berlindung yang aman pada yen, yang mendorong nilainya naik terhadap dolar AS, merugikan eksportir di sini, dengan data output yang lemah dan laporan laba perusahaan AS yang buruk menambah suasana penghindaran risiko (risk-off).

"Data yang lemah, bersama dengan laba perusahaan AS yang lesu pekan lalu membuat investor gelisah tentang ekonomi terbesar dunia itu dan pengaruhnya terhadap ekonomi global," kata Analis Teknis Senior Mizuho Securities Co, Yutaka Miura.

Saham-saham teknologi tinggi terseret, karena kekhawatiran tentang jatuhnya investasi di tengah kesengsaraan pertumbuhan ekonomi, dengan Yaskawa Electric Corp membebani Nikkei, turun 4,1 persen.

Murata Manufacturing kehilangan 1,4 persen, sementara Tokyo Electron tergelincir 0,5 persen dan Screen Holdings menutup hari 0,7 persen lebih rendah.

Eksportir kehilangan kekuatan karena kenaikan yen termasuk Toyota melemah 1,7 persen, Sony Group jatuh 2,7 persen, dan Fujitsu mengakhiri hari turun 1,8 persen.

Jumlah saham yang turun melampaui yang naik, 1.088 saham berbanding 672 saham di papan utama, sementara 78 saham mengakhiri hari tidak berubah, dengan 823,92 juta saham berpindah tangan turun dari volume akhir pekan lalu 993,86 juta saham.

Baca juga: IHSG awal pekan ditutup jatuh, dipimpin saham sektor teknologi

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022