Jakarta (ANTARA) - Ketua Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) Moeldoko menyatakan membangun mobil listrik di Indonesia tidaklah mudah karena memiliki tantangan tersendiri yang harus dihadapi.

“Mesti merubah pola kebiasaan, mental, model masyarakat yang tadinya menggunakan BBM subsidi agak murah pindah ke mobil listrik yang sedikit lebih ribet,” kata Moeldoko saat menyampaikan sambutan di Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2022 di Jakarta Pusat, Senin.

Baca juga: Fourtwnty bakal meriahkan PEVS 2022

Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) ini juga menjelaskan masih banyak persoalan kendaraan listrik yang harus dijawab agar masyarakat mau beralih ke mobil listrik seperti keamanan, ketersediaan stasiun pengisian, proses setelah penjualan, dan prospek mobil listrik di Indonesia.

Namun, Moeldoko menegaskan pemerintah mendukung percepatan pembangunan mobil listrik di Tanah Air.

“Perpres 55 Tahun 2019 adalah instrument yang bisa digunakan sebagai payung hukum dalam perkembangan mobil listrik,” ujar mantan Panglima TNI itu.

Melalui pameran PEVS 2022, Moeldoko berharap acara tersebut sukses dan dapat menjelaskan beberapa isu baterai yang menjadi persoalan bersama.

Baca juga: Kemarin, Rakata NX8 di PEVS 2022 hingga Kominfo kenalkan ilmu data

“Isu baterai itu kita harus jawab bersama, satu baterai harus murah, kedua baterai harus tahan lama untuk bisa menempuh ratusan bahkan ribuan kilometer, dan ketiga bateri harus ringan,” ucap Moeldoko.

Dalam acara tersebut, Moeldoko juga menekankan pameran dan seminar ini dapat mensosialisasikan kepada masyarakat agar segera bermigrasi dari mobil konvensional ke kendaraan listrik.

PEVS 2022 diselenggarakan di JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat mulai tanggal 22-31 Juli 2022, selain memamerkan kendaraan listrik dari berbagai merk, para pengunjung juga dapat mencoba mengendarai kendaraan listrik di dalam ruangan.

Baca juga: UI produksi bus listrik

Pewarta: Ilham Kausar
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2022