Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Barat mengajak 17 sekolah di wilayah tersebut yang siswanya kerap melakukan tawuran untuk tergabung dalam Satgas Santun.

"Kita membuatkan Satgas Santun. Apa itu ? Siswa Anti Tawuran, Berita Palsu dan Narkoba," kata Kasudin Pendidikan Jakarta Barat II, Junaedi saat dihubungi, Selasa.

Program di dalam satuan tugas (satgas) itu dibuat demi mengubah pola pikir siswa agar tidak melakukan kekerasan melainkan melakukan kegiatan yang lebih bermanfaat di bidang pendidikan.

Dalam program tersebut, pihaknya mengundang siswa dari 17 sekolah yang terdiri dari 14 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan tiga Sekolah Menengah Atas (SMA).

Siswa di sekolah itu akan dikumpulkan dalam satu tempat dan diinapkan selama beberapa hari. Selama itu pula para siswa tersebut melakukan berbagai program kegiatan.

"Kita bina, kita bikin 'happy', kita bikin permainan (game), kita ubah pola pikir mereka supaya bisa berubah jadi siswa yang berprestasi," kata Junaedi.

Baca juga: Pemkot jelaskan mekanisme pencabutan KJP siswa yang terlibat tawuran
Baca juga: Polisi tangkap 22 pelaku tawuran yang tewaskan satu orang di Jakbar


Kegiatan tersebut, menurut Junaedi, direncanakan digelar pada Minggu pertama Agustus 2022.

Dengan kegiatan tersebut, dia berharap pola pikir siswa berubah sehingga angka kasus tawuran di Jakarta Barat bisa berkurang.

Sebelumnya, beberapa peristiwa tawuran sempat terjadi di kawasan Jakarta Barat. Salah satu yang paling baru adalah tawuran di Taman Sari, Jakarta Barat, Selasa (19/7) sore.

Tawuran tersebut melibatkan siswa tiga sekolah yang berlokasi di kawasan Jakarta Barat (Jakbar) dan Jakarta Pusat (Jakbar). Akibat peristiwa tersebut, satu orang pelajar berinisial AIS (16) meregang nyawa karena mengalami luka senjata tajam.

Sebanyak 22 pelajar termasuk tiga eksekutor korban ditetapkan sebagai tersangka oleh Polsek Metro Taman Sari.

Pewarta: Walda Marison
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022