Hong Kong (ANTARA) - Saham-saham Asia goyah pada perdagangan Selasa pagi dan obligasi menguat karena peringatan laba dari Walmart menempatkan konsumsi dan laba perusahaan dalam kesulitan menjelang apa yang kemungkinan akan menjadi kenaikan suku bunga AS yang tajam.

Pengukur terluas MSCI dari saham Asia di luar Jepang diperdagangkan cenderung atas datar. Indeks Nikkei Jepang turun 0,2 persen dan indeks S&P 500 berjangka melemah 0,4 persen.

Pengecer AS Walmart Inc memangkas perkiraan labanya pada Senin (25/7/2022) dan mengatakan pelanggan mengurangi pembelian karena inflasi menggigit anggaran rumah tangga. Saham perusahaan ritel tersebut anjlok 10 persen setelah bel penutupan dan saingannya Target dan Amazon juga turun.

Investor juga menunggu kemungkinan kenaikan suku bunga Federal Reserve 75 basis poin pekan ini - dengan pasar memperkirakan sekitar 10 persen risiko kenaikan yang lebih besar, serta menunggu untuk melihat apakah tanda-tanda peringatan ekonomi mendorong perubahan retorika.

"Kami condong ke pandangan bahwa 75 basis poin kemungkinan besar tetapi tidak akan menjadi akhir kecuali mereka melihat beberapa kehancuran permintaan dan beberapa penurunan inflasi," kata John Milroy, penasihat investasi di Ord Minnett.

"Kami khawatir mereka akan memperlambat ekonomi AS lebih jauh."

Perusahaan teknologi besar seperti Apple, Microsoft dan Amazon.com akan melaporkan pendapatan mereka minggu ini.

"Pasar telah stabil (dari ekspektasi kenaikan suku bunga)," kata Redmond Wong, ahli strategi pasar di Saxo Markets di Hong Kong. "Fokusnya sekarang pada pendapatan."

Saham-saham China mencatatkan kenaikan kecil, dengan Indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,4 persen dan Indeks acuan CSI300 China naik 0,3 persen pada awal perdagangan.

Dalam mata uang, dolar sedikit lebih lemah tetapi tidak melayang terlalu jauh di bawah tonggak tertinggi baru-baru ini karena ketidakpastian terus berputar di sekitar suku bunga dan prospek ekonomi.

Euro dibeli 1,0237 dolar dan yen stabil di 136,34 per dolar. Indeks dolar AS, yang menyentuh level tertinggi 20 tahun bulan ini, turun sedikit ke 106,300.

Harga minyak naik di tengah ekspektasi pengurangan pasokan gas alam Rusia ke Eropa dapat mendorong peralihan ke minyak mentah, dengan Brent berjangka menguat 1,0 persen pada 106,17 dolar AS per barel dan minyak mentah AS naik 0,7 persen menjadi 97,37 dolar AS per barel.

Imbal hasil acuan obligasi pemerintah AS 10-tahun turun 3,5 basis poin menjadi 3,7850 persen karena kekhawatiran pertumbuhan memberi dukungan pada obligasi.

Emas melayang di 1.725 dolar AS per ounce dan bitcoin menahan kerugian semalam di 21.100 dolar AS.

Baca juga: IHSG diprediksi datar di tengah pasar yang menunggu keputusan Fed
Baca juga: Saham China dibuka menguat, indeks Shanghai terangkat 0,12 persen
Baca juga: Saham Inggris untung hari ke-3, indeks FTSE 100 bertambah 0,41 persen

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022