Frankfurt (ANTARA) - Saham-saham Jerman kembali berakhir lebih rendah pada perdagangan Selasa waktu setempat (26/7/2022), mencatat kerugian untuk hari kedua berturut-turut, dengan indeks acuan DAX 40 di Bursa Efek Frankfurt berkurang 0,86 persen atau 113,39 poin, menjadi menetap di 13.096,93 poin.

Indeks DAX 40 tergerus 0,33 persen atau 43,36 poin menjadi 13.210,32 poin pada Senin (25/7/2022), setelah terkerek 0,05 persen atau 7,04 poin menjadi 13.253,68 poin pada Jumat (22/7/2022), dan terpangkas 0,27 persen atau 35,34 poin menjadi 13.246,64 poin pada Kamis (21/7/2022).

Dari 40 saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks DAX 40, sebanyak 12 saham berhasil mencatat keuntungan, sementara 26 saham mengalami kerugian dan dua saham diperdagangkan tidak berubah.

Bursa Efek Frankfurt terhitung sejak 20 September 2021 secara resmi memperluas komponen indeks DAX 30 menjadi 40 saham atau menjadi indeks DAX 40.

Zalando SE, sebuah perusahaan penyedia penjualan daring aksesoris fesyen untuk pria dan wanita membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terperosok 9,82 persen.

Disusul oleh saham perusahaan penyedia layanan pemesanan makanan berlangganan mingguan secara daring HelloFresh SE yang anjlok 7,28 persen, serta perusahaan yang memproduksi sepatu olahraga, pakaian olahraga dan peralatan olahraga Adidas AG tergelincir 3,58 persen.

Di sisi lain, Siemens Healthineers AG, sebuah perusahaan produsen perangkat medis multinasional Jerman meningkat 1,58 persen, menjadi pencetak keuntungan terbesar (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Diikuti oleh saham grup perawatan kesehatan global dengan produk dan layanan untuk dialisis di rumah sakit dan perawatan medis pasien di rumah Fresenius SE & Co KGaA yang terangkat 1,17 persen, serta perusahaan pengembang, produsen dan pemasar produk perawatan pribadi dan medis sekali pakai Beiersdorf AG menguat 1,06 persen.

Baca juga: Saham Jerman berbalik melemah, indeks DAX 40 tergerus 0,33 persen

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2022