Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu dibuka menguat di tengah pelemahan bursa saham kawasan Asia.

IHSG dibuka menguat 4,3 poin atau 0,06 persen ke posisi 6.862,71. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,71 poin atau 0,07 persen ke posisi 967,84.

"Dari dalam negeri, sentimen positif yang mempengaruhi pergerakan IHSG yaitu pemerintah telah menyelesaikan tujuh Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan nilai investasi mencapai Rp138,1 triliun pada semester I-2022," kata Financial Expert Ajaib Sekuritas M Julian Fadli dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.

Dari sektor industri, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) melaporkan penjualan mobil domestik pada Juni 2022 tercatat sebesar 79.168 unit atau tumbuh 8,9 persen (yoy).

Secara kumulatif, penjualan periode Januari hingga Juni tahun 2022 juga naik sebesar 20,8 persen (yoy) menjadi 475.321 unit, atau 52,8 persen dari target Gaikindo untuk sepanjang 2022 sebesar 900.000 unit.

Sementara dari mancanegara, Conference Board melaporkan Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) Amerika Serikat (AS) dalam tiga bulan beruntun mengalami penurunan mencapai level 95,7 pada Juli.

Berdasarkan hasil survei, penilaian konsumen terhadap kondisi bisnis dan pasar tenaga kerja saat ini juga turun menjadi 141,3 dari 147,2 pada Juni.

Hal serupa juga terlihat dari data penjualan rumah baru di AS atau New Home Sales yang dilaporkan turun mencapai 590.000 pada Juni 2022, jauh di bawah ekspektasi pasar sebesar 660.000.

Untuk hari ini, IHSG diprediksi bergerak variatif dalam kisaran 6.835 - 6.919.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 1,47 poin atau 0,01 persen ke 27.653,74, indeks Hang Seng turun 235,34 poin atau 1,13 persen ke 20.670,54, dan indeks Straits Times terkoreksi 3,16 poin atau 0,1 persen ke 3.188,96.

Baca juga: Wall Street jatuh, peringatan laba Walmart menakuti investor
Baca juga: Dolar menguat jelang keputusan suku bunga Federal Reserve AS
Baca juga: Emas melemah 1,40 dolar AS, tertekan oleh "greenback" yang lebih kuat

 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022