Provinsi Riau memiliki luas mangrove mencapai 224.895 hektare dan tanaman tersebut harus dijaga untuk mengatasi tekanan abrasi pantai khususnya di wilayah pesisir
Pekanbaru (ANTARA) - Gubernur Riau Syamsuar menanam sebanyak 200.000 bibit mangrove di Desa Buruk Bakul, Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis, dalam menyambut Hari Mangrove Sedunia 2022.

"Selamat Hari Mangrove Sedunia, saya rasa ini memang telah menjadi komitmen kita bersama untuk menjadikan Riau Hijau. Pada saat pertemuan dengan Bappenas di Bali lalu, kami sudah punya komitmen dengan hal itu. Sehingga tentunya Riau diharapkan mampu menjadi paru-paru dunia,” katanya dalam keterangan di Pekanbaru, Rabu.

Pada acara penanaman mangrove, Selasa (26/7), Gubernur Syamsuar didampingi istri Misnarni Syamsuar dan Bupati Kabupaten Bengkalis Kasmarni, beserta jajarannya dan masyarakat sekitar.

Ia menjelaskan, bahwa Provinsi Riau memiliki luas mangrove mencapai 224.895 hektare dan tanaman tersebut harus dijaga untuk mengatasi tekanan abrasi pantai khususnya di wilayah pesisir Provinsi Riau.

Gubernur mengucapkan selamat Hari Mangrove Sedunia yang diperingati secara internasional pada 26 Juli 2022.

Selain itu pada pertemuan di Bali bersama Bappenas beberapa waktu lalu, Gubernur Riau telah memaparkan komitmennya terhadap penghijauan dan menyatakan Riau akan siap untuk bisa dijadikan paru-paru dunia.

"Mudah-mudahan dari komitmen kita bersama ini kami yakin dan percaya, apalagi didukung oleh kelompok tani hutan sehingga ke depannya akan dapat menyelamatkan mangrove dan mempertahankannya untuk mengatasi abrasi pantai di pesisir Riau," kata Syamsuar.

Bupati Bengkalis, Kasmarni mengatakan bahwa kegiatan pencanangan ini langkah strategis dalam memberikan perhatian khusus pada lingkungan. Selain itu, dapat mengoptimalkan hasil mangrove menjadi produk bernilai ekonomi tinggi.

"Untuk itu, kami pesankan kepada seluruh masyarakat yang ada di sepanjang pesisir laut, ke depannya daerah ini dapat diolah menjadi langkah strategis. Sehingga mangrove bernilai ekonomis dalam pembangunan berbasis kawasan perdesaan serta kesejahteraan masyarakat bersama,” katanya.

Direktur Program Mangrove Ecosystem Restoration Alliance (Mera) Riau, Muhammad Imram Amin berpesan pengolahan mangrove secara berkelanjutan tersebut dapat dipadukan dengan Program Riau Hijau agar bisa membantu pemerintah daerah.

Bersamaan acara tersebut juga diluncurkan Kelompok Kerja Mangrove Daerah (KKMD) Provinsi Riau. Kegiatan tersebut sejalan dengan mendukung Riau Hijau.


Baca juga: Presiden Jokowi tanam mangrove di pulau terdepan Bengkalis

Baca juga: "Siak Hijau", sumbangsih Indonesia kurangi perubahan iklim dunia

Baca juga: 464 Pokmas restorasi gambut sudah terbentuk di Riau 2021

Baca juga: Temusai Kampung Hijau, sumbangsih desa gambut atasi karhutla

Pewarta: Frislidia
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022