Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah mengembangkan sebuah alat bernama ZeroCov sebagai inovasi menghadapi lonjakan kasus COVID-19 yang dapat menghancurkan asam nukleat bakteri atau virus seperti COVID-19 sehingga tak bisa melakukan fungsi vitalnya.

“Gabungan sinar UVC (disinfeksi secara fisik) dan senyawa fenol (disinfeksi secara kimia) dalam ZeroCov, bisa menonaktifkan mikroorganisme secara optimal sehingga bakteri atau virus termasuk SARS-CoV-2 tidak dapat melakukan fungsi vitalnya,” kata Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Lingkungan dan Teknologi Bersih BRIN Desak Gede Sri Andayani dalam seminar Menghadapi Lonjakan COVID-19 yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu.

Desak menuturkan asam nukleat dapat dimatikan karena ZeroCov yang diciptakan menjadi alat sterilisasi udara dalam ruangan itu, menggunakan sinar Ultraviolet tipe C (UVC) dan senyawa fenol sebagai bahan aktif untuk melakukan sterilisasi udara.

Hasil dari pengukuran menunjukkan, efektivitas ZeroCov dapat menghambat pertumbuhan 99,7 hingga 100 persen mikroba patogen yang ada di udara.

Baca juga: BRIN kembangkan teknologi kurangi produk impor penanganan COVID-19

ZeroCov bekerja dengan cara menyaring udara dari luar menggunakan penyaringan debu pasif (sistem evaporasi). Dari penyaringan itu, udara akan memasuki tahap pembilasan saringan dengan larutan disinfektan (reservoir larutan disinfektan).

Kemudian memasuki tahap penguapan larutan disinfektan ke dalam bentuk uap (honey comb), sehingga terjadi inaktivasi mikroorganise dalam UVC box dan akhirnya udara yang dikeluarkan alat tersebut berupa udara bersih dan uap disinfektan.

“Kebermanfaatan alat ZeroCov itu mampu membunuh patogen udara, bakteri, jamur dan virus sebesar 99,7 sampai 100 persen pada waktu tertentu. Aplikasi di berbagai sektor dapat menghemat pengeluaran negara akibat pandemi COVID-19,” kata Desak.

Desak melanjutkan ZeroCov memiliki desain yang dapat merefleksikan sinar UV secara sempurna ke seluruh ruangan dengan aman. Sebab, bisa mencegah sinar UVC terpantul keluar dengan perangkatnya yang benar-benar aman.

Menyadari bahwa masyarakat kini dipaksa untuk hidup berdampingan dengan berbagai varian COVID-19, alat itu pun dibuat bersifat protable sehingga mudah dibawa atau diletakkan di ruang-ruang publik baik perkantoran, sekolah hingga tempat ibadah.

Dalam kesempatan itu, Desak menekankan bahwa berbagai teknologi yang kini sedang dikembangkan oleh BRIN seperti alat tersebut, memiliki potensi masa depan untuk menjadi komoditas dan memberikan manfaat secara lebih luas.

Desak berharap alat-alat yang dikembangkan sebagai upaya mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus COVID-19, dapat berguna dan memenuhi kebutuhan masyarakat untuk hidup dengan aman dan nyaman dari penularan virus.

“Alat ini sangat feksibel dan sangat aplikatif untuk diterapkan di tempat umum. Bisa menyasar ke banyak tempat yang merupakan tempat komunitas semua orang dan semua kondisi. Dengan dilakukannya sterilisasi ruangan, sterilisasi tempat sebelum dilakukan aktivitas, maka semuanya akan aman,” ujar Desak.

Baca juga: BRIN jalin jejaring dengan pengelola untuk kembangkan kebun raya
Baca juga: BRIN tawarkan konsep kebun raya jadi pusat pertumbuhan ekonomi baru
Baca juga: BRIN: Pembangunan desa berbasis digital dorong kemandirian desa


Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022