OJK jelas berkomitmen untuk mempromosikan keuangan berkelanjutan untuk memastikan kelancaran transisi menuju ekonomi rendah karbon
Jakarta (ANTARA) - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menegaskan komitmen institusinya dalam mendukung keuangan berkelanjutan di webinar G20 bertajuk Unlocking Innovative Financing Schemes and Islamic Finance.

“OJK jelas berkomitmen untuk mempromosikan keuangan berkelanjutan untuk memastikan kelancaran transisi menuju ekonomi rendah karbon,” katanya saat menyampaikan sambutan pada webinar G20 yang disaksikan secara daring di Jakarta, Rabu.

Seperti kita ketahui bersama, lanjutnya, Undang Undang Dasar 1945 mengamanatkan pelestarian clean and health environment serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

OJK juga mendukung pemerintah mewujudkan komitmen dalam Kesepakatan Paris menuju net zero emission pada 2050 dengan menerbitkan sejumlah roadmap pembiayaan berkelanjutan sejak 2015 dan tahap kedua yang akan diselesaikan pada periode 2021-2025.

“Sasaran utama dari roadmap pembiayaan berkelanjutan meliputi pembentukan ekosistem yang mendukung percepatan pembiayaan berkelanjutan, perluasan supply dan demand untuk pembiayaan ramah lingkungan dan instrumen finansial,” ujarnya.

Selain juga peningkatan pengawasan dan koordinasi dalam menerapkan keuangan berkelanjutan di Indonesia. OJK juga memberikan insentif untuk green bond dan dukungan kepada ekosistem kendaraan listrik.

Lebih lanjut Mahendra mengatakan bahwa OJK juga telah mengadopsi tiga pilar pendekatan untuk mendorong pembiayaan hijau melalui taksonomi hijau, business matching dan networking antara pelaku industri dengan calon investor, serta kebijakan insentif dan disinsentif.

Kendati Indonesia, termasuk OJK, telah mengupayakan sejumlah hal untuk mendorong keuangan berkelanjutan, Mahendra menegaskan bahwa Indonesia tidak dapat bertindak sendiri, terlebih kebutuhan pembiayaan untuk mewujudkan transisi yang seimbang sangat besar.

Oleh karena itu diperlukan kerjasama internasional antar lembaga keuangan. OJK pun, ucapnya, aktif dalam berbagai bidang seperti Financial Stability Board (FSB)-Task Force on Climate-Related Financial Disclosures (TCFD), Basel Committee for Banking Supervision (BCBS), Network of Central Banks and Supervisors for Greening the Financial System (NGFS).

“Selain pengawasan terhadap sektor jasa keuangan, OJK berkomitmen untuk mengarahkan pembiayaan pada transisi yang seimbang menuju ekonomi hijau yang layak, pengentasan kemiskinan dan memberikan stabilitas pada ekonomi dan sosial,” ucap dia.


Baca juga: Sri Mulyani: Investasi hijau swasta capai 87 miliar dolar AS di 2020
Baca juga: Dorongan untuk partisipasi swasta dalam keuangan berkelanjutan di G20
Baca juga: BNI ingin jadi agen transformasi ESG dukung keuangan berkelanjutan


Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022