Saya sangat berharap bahwa kita dapat menunjukkan pencapaian kita bersama sebagai G20 dalam menangani masalah pangan global yang mendesak ini
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia mengajak seluruh anggota negara G20 berkomitmen dan bekerja sama mencari solusi yang efektif dan konkret dalam menghadapi tantangan pangan global di tengah krisis pangan internasional yang tengah terjadi.

"Saya sangat berharap bahwa kita dapat menunjukkan pencapaian kita bersama sebagai G20 dalam menangani masalah pangan global yang mendesak ini," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian selaku Chair G20 Agriculture Working Group (AWG) Kasdi Subagyono pada hari pertama Pertemuan Kedua Kelompok Kerja (Pokja) Pertanian Tingkat Deputi/Eselon I dalam keterangannya yang dikutip di Jakarta, Rabu.

Dalam pertemuan tersebut, Kasdi mendorong untuk menyepakati rumusan komunike Menteri Pertanian G20 terkait tiga isu prioritas utama bidang pertanian yang telah disusun berdasarkan masukan dari semua pihak. Rumusan tersebut nantinya akan disampaikan Menteri Pertanian dalam Pertemuan Tingkat Menteri Pertanian G20 pada akhir bulan September 2022 di Bali.

"Hari ini dan besok, kami akan fokus menyelesaikan draf komunike Menteri Pertanian secara lebih rinci. Draf komunike tersebut akan menjadi bahan penting untuk disampaikan Menteri Pertanian sebagai Presidensi G20," kata Kasdi.

Kasdi menyebutkan Pokja Pertanian G20 Indonesia tahun ini mengusung tema "Balancing Food Production and Trade to Fulfil Food for All". Tema tersebut bertujuan untuk mencerminkan komitmen G20 dalam memastikan pasokan pangan yang cukup untuk semua melalui keseimbangan antara jaminan pasokan yang bersumber dari sistem pertanian pangan tangguh dan berkelanjutan serta pertanian yang bersumber dari perdagangan komoditas pangan dan pertanian lintas batas negara yang lancar.

"Dalam pertemuan ini kita memberikan satu pandangan bahwa terkait dengan pangan tidak boleh ada batasan antar negara dan bangsa, harus open dan transparan serta dapat diakses oleh semua pihak terutama anggota G20," katanya.

Kasdi mengucapkan apresiasi atas kontribusi aktif negara anggota G20, negara undangan, dan organisasi regional dan internasional pada berbagai inisiatif dalam kerangka AWG 2022 yang telah dilaksanakan sebelumnya.

Beberapa pertemuan G20 Kelompok Kerja Pertanian yang telah diselenggarakan sebelumnya antara lain Meeting of Agricultural Chief Scientists (MACS) pada 5-7 Juli 2022 di Bali yang membahas empat isu prioritas pertanian global yang diajukan Indonesia, yaitu kebijakan ketahanan pangan pascapandemi COVID-19, pertanian tangguh iklim, food loss and waste, serta pertanian dan ketelusuran digital.

Selain itu webinar berbagi pengetahuan terkait penerapan teknologi digital di sektor pertanian dan pembiayaan di pedesaan pada 28-29 Juni 2022 yang merupakan kerja sama antara Pokja Pertanian dan Pokja Pembangunan (Development Working Group).

"Dalam keadaan yang luar biasa ini, kita perlu mendorong kolaborasi dan kerja sama yang lebih kuat, untuk memastikan tidak ada negara yang tertinggal," kata Kasdi.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) secara virtual menyampaikan bahwa dirinya mengajak solidaritas seluruh anggota untuk pulih dan menjadi lebih kuat bersama dari dampak pandemi dan krisis multidimensi yang saat ini berlangsung sesuai dengan tema Keketuaan G20 Indonesia 2022.

"Saya mengharapkan pada pertemuan tingkat deputi kedua ini, para delegasi dapat mendiskusikan dan menyepakati komitmen G20 untuk mendukung ketahanan pangan global dan pencapaian sustainable development goals (SDGs) yang terefleksikan dalam Komunike Menteri Pertanian G20," kata Mentan.

Mentan juga berharap anggota delegasi dapat mendiskusikan aksi konkret yang bisa diimplementasikan dari kelompok kerja pertanian untuk membantu negara terbelakang dan negara berkembang dalam menghadapi situasi ketahanan pangan global saat ini.

Pertemuan ini dihadiri oleh sekitar 100 delegasi asing dari 20 negara anggota yaitu 17 negara hadir secara fisik dan tiga negara hadir secara virtual, tujuh negara undangan, dan 13 organisasi internasional, baik secara fisik dan virtual.

Baca juga: Mentan dorong Deputi Pertanian G20 dukung ketahanan pangan global
Baca juga: Indonesia ajak anggota G20 cari solusi tantangan pangan global
Baca juga: Indonesia pimpin aksi global atasi kerawanan pangan di FMCBG G20

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022