Jakarta (ANTARA) - Pertamina Patra Niaga menyiapkan mekanisme pendaftaran pembelian bahan bakar minyak bersubsidi melalui platform digital MyPertamina yang bersifat "bulk" atau jumlah besar bagi operator angkutan umum.

"Pertamina sedang menyiapkan mekanisme pendaftaran yang sifatnya dalam jumlah besar atau bulk," ujar Sales Area Manager Retail Jakarta Bogor Depok (SAM Retail Jabode) Pertamina Niaga Gustiar Widodo di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Ambulans, mobil jenazah, truk sampah, damkar bisa pakai BBM subsidi

Dia mengatakan mekanisme tersebut untuk pendaftaran bagi badan, operator angkutan umum yang memiliki jumlah kendaraan di atas 50, termasuk kendaraan operasional atau kendaraan dinas sesuai dengan ketentuan dalam Perpres 191/2014 yang melaksanakan layanan umum seperti ambulans dinas kesehatan dan truk pengangkut sampah dinas lingkungan hidup juga bisa didaftarkan.

Pertamina akan menyiapkan model seperti template dan nanti akan dibagikan ke masing-masing operator transportasi umum. Pertamina juga akan membantu dan mendampingi dalam proses pendaftaran tersebut.

Badan, organisasi atau operator angkutan umum mengisi formulir, namun untuk foto tetap diperlukan yang mungkin jumlahnya tidak sebanyak untuk proses registrasi bagi kendaraan pribadi.

Foto pelat nomor polisi tetap diperlukan karena akan muncul saat barcode dipindai di SPBU. Ini supaya memastikan kendaraan yang melakukan transaksi sama dengan kendaraan yang didaftarkan.

Baca juga: Pemprov DKI siap berkolaborasi dukung registrasi di MyPertamina

"Kami akan merapat lagi ke masing-masing  operator atau badan untuk kami bantu registrasinya khusus bagi pihak yang memiliki jumlah armada kendaraan di atas 50 unit," ujar Gustiar Widodo.

Pertamina juga akan membantu proses pendaftaran subsidi tepat bagi operator angkutan umum yang tergabung dalam Organisasi Angkutan Darat atau Organda.

Sebelumnya sejumlah pengemudi transportasi umum baik daring maupun konvensional di Jakarta Barat berharap masih bisa membeli bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi secara langsung sebagai pilihan alternatif atau tanpa menggunakan aplikasi MyPertamina.

Salah satunya sopir taksi bernama Mislam yang berharap masih bisa membeli BBM jenis Pertalite secara langsung atau tanpa menggunakan aplikasi MyPertamina.

Sementara itu, sopir angkutan kota bernama Zaenudin berharap rencana penerapan MyPertamina bisa dilakukan secara bertahap.

Baca juga: Pertamina catat 220 ribu lebih kendaraan sudah daftar ke MyPertamina

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2022