Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden PT. Toyota Astra Motor (TAM) Henry Tanoto mengatakan perusahaannya akan terus berupaya mendukung pemerintah menekan angka emisi karbon dengan menghadirkan berbagai pilihan kendaraan listrik.

"Terkait era elektrifikasi, Toyota mendukung pemerintah menekan angka emisi karbon dengan berbagai pilihan mulai dari Hybrid, Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), maupun Battery Electric Vehicle (BEV)," kata Henry Tanoto di Nusa Dua, Bali, pada Rabu (27/7).

Hadirnya berbagai pilihan kendaraan listrik tersebut dikatakan Henry sebagai bagian dari strategi multi pathway yang bertujuan agar dapat menghadirkan solusi terbaik sesuai kebutuhan masyarakat.

Baca juga: Toyota hentikan pesanan Harrier karena keterlambatan produksi

Upaya lain yang dilakukan Toyota adalah bekerja sama dengan empat agen pemegang merek (APM) Jepang lainnya yakni Nissan, Mitsubishi, Fuso, dan Isuzu, menginisiasi proyek bersama bernama "EV Smart Mobility - Joint Project" yang baru saja diresmikan di Bali.

"Toyota sangat senang bisa jadi bagian dari joint project ini yang bertujuan mempopulerkan elektrifikasi," ujar Henry.

Dia menambahkan, jajaran kendaraan yang dihadirkan di proyek bersama ini menjadi lebih lengkap sehingga masyarakat dapat merasakan berbagai model kendaraan elektrifikasi baik dari segmen penumpang maupun komersial yang sesuai dengan kebutuhan.

Toyota sendiri dalam proyek bersama tersebut menghadirkan kendaraan penumpang, yakni 5 unit Toyota C+pod yang mengadopsi teknologi BEV dan 5 unit Toyota Prius dengan teknologi PHEV. Namun, Henry mengatakan tidak menutup kemungkinan bagi Toyota untuk menambah line-up kendaraannya.

Menurut Henry, EV Smart Mobility - Joint Project selaras dengan visi Toyota ke depannya. Selain untuk mengedukasi masyarakat, proyek tersebut juga diharapkan memberikan kesempatan untuk banyak orang agar bisa merasakan pengalaman elektrifikasi dan ekosistemnya, sehingga semua orang bisa berkontribusi lebih cepat untuk mengurangi emisi karbon.

"Harapannya, melalui joint project ini, pabrikan otomotif dapat membantu pemerintah dalam meningkatkan popularitas penggunaan kendaraan elektrifikasi serta turut berkontribusi mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen pada tahun 2030 dan masuk emisi nol pada 2050, di mana target nasional tahun 2060," tambah dia.

Ke depannya, Henry mengatakan, proyek tersebut akan dievaluasi dan jika hasilnya sesuai harapan maka akan diperluas ke tempat-tempat lain.

"Kami juga sangat open, jika ada pemain yang punya tujuan sama untuk mempopulerkan elektrifikasi dan mendukung pemerintah, kita sangat terbuka," pungkas Henry.

Baca juga: Toyota dan Suzuki rencanakan tutup sebagian pabrik di Pakistan

Baca juga: Toyota akan pangkas produksi 4.000 kendaraan di Jepang pada Juli

Baca juga: Toyota berupaya era mobil listrik tak picu deindustrialisasi otomotif
Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022