Semarang (ANTARA) -
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah Sakina Rosellasari mengimbau masyarakat agar mewaspadai berbagai praktik penipuan kerja seperti yang menimpa puluhan warga negara Indonesia di Kamboja.

"Kami mengimbau masyarakat untuk berhati-hati jika ingin berangkat kerja ke Kamboja karena berdasarkan informasi dari Dubes RI di Kamboja, sepanjang tahun ini saja sudah ada 260 WNI yang mengadu tertipu dan nampaknya jumlah itu akan bertambah," katanya di Semarang, Kamis.

Terkait dengan kasus penyekapan 54 WNI di Kamboja, Disnakertrans Jateng hingga saat ini terus berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan Kedubes RI di Kamboja.

Baca juga: Jateng berupaya siapkan tenaga kerja berkompeten

"Pemantauan terus dilakukan karena pihak Kemenlu dan Kedubes RI di Kamboja sedang bekerja. Kami pantau terus dan koordinasi aktif, kami harap kawan-kawan TKI yang di sana baik-baik saja," ujarnya.

Sakina mengungkapkan bahwa dari data sementara ada warga Jateng yang menjadi korban dugaan penyekapan itu, setidaknya ada 10 warga asal Jateng yang berada dalam rombongan.

"Yang dari Jateng ada 10 orang, tapi kami update terus dan komunikasi dengan mereka untuk memastikan mereka aman," katanya.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo merespons cepat adanya aduan mengenai dugaan penyekapan puluhan WNI di Kamboja.

Baca juga: 14 perusahaan siap rekrut 51.767 tenaga kerja

Melalui akun media sosial Instagram @ganjar_pranowo yang diakses di Semarang, Rabu (27/7) Ganjar memerintahkan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jateng untuk melakukan pengecekan.

"Segera cek @nakertrans.provjateng," perintah Ganjar.

Perintah tersebut menindaklanjuti aduan seorang warganet dengan akun @angelinahui97 yang melaporkan terkait adanya penyekapan terhadap 54 WNI di Kamboja.

Melalui unggahan itu, dia meminta tolong kepada Ganjar Pranowo untuk segera dibantu.

Baca juga: Jateng perlu banyak tenaga kerja bidang tekstil
 
Perintah dari Ganjar itu langsung ditindaklanjuti Disnakertrans Provinsi Jateng dengan mengecek ke pihak terkait.

Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022