Jakarta (ANTARA) - FIBA pada Kamis mengumumkan hasil jajak pendapat penggemar yang membuahkan JIP sebagai nama maskot Piala Dunia FIBA 2023.

Menurut FIBA, sejak 9 Juni lalu, tak kurang dari 100 ribu penggemar ambil bagian dalam jajak pendapat pemilihan nama maskot yang menyediakan enam opsi dan JIP adalah yang dipilih paling banyak.

Terpilihnya JIP, penggabungan huruf depan ketiga negara tuan rumah Piala Dunia FIBA 2023 dalam bahasa Inggris yakni Jepang, Indonesia dan Filipina, juga sesuai dengan semangat para desainer yang menciptakan maskot berwujud robot basket tersebut yaitu menyatukan orang-orang dan mewakili mereka semua.

"Nama JIP sungguh cocok dengan maskot yang dirancang secara indah ini karena menggabungkan dan menyatukan ketiga negara tuan rumah," kata Direktur Eksekutif Piala Dunia FIBA 2023 David Crocker dalam keterangan resminya.

"Pengumuman ini juga diharapkan dapat membangun kegembiraan menuju turnamen tahun depan, sembari memberi kesempatan kepada penggemar untuk bertemu dan berinteraksi dengan maskot unik ini di akhir bulan nanti di Jakarta, Okinawa, dan Manila lewat sejumlah kegiatan menarik," ujarnya menambahkan.

Baca juga: Indonesia enggan bersedih usai gagal ke Piala Dunia FIBA 2023

Akhir pekan ini pada Sabtu (30/7) dan Minggu (31/7) para penggemar basket di ketiga negara tuan rumah bakal berkesempatan untuk bertemu dengan JIP.

Di Indonesia, JIP akan diperkenalkan langsung di Mal Sarinah, Jakarta, pada Sabtu (30/7), di mana keluarga dan anak-anak bisa bertemu langsung dan robot basket itu pada pukul 15.00 s.d. 17.00 WIB.

"Kami sangat senang memiliki JIP sebagai maskot Piala Dunia FIBA 2023. JIP mewakili segala hal yang ingin diperkuat oleh turnamen ini, termasuk hubungan antara ketiga negara tuan rumah," kata Ketua Komite Manajemen Bersama Indonesia untuk Piala Dunia FIBA 2023 Cahyadi Wanda.

"Dan yang terpenting, maskot yang menarik bagi anak-anak, yang kami harapkan semoga bisa menularkan kecintaan terhadap bola basket ke generasi penerus," ujarnya menambahkan.

Para penggemar di Filipina dapat bertemu dengan JIP di Mall of Asia Central Atrium, Manila, pada Minggu (31/7) mulai pukul 10.00 waktu setempat diikuti serangkaian kegiatan menarik termasuk aksi eksibisi Hype Streetball PH serta penampilan dari Eric 'Eruption' Tai, DJ Patty Tiu dan band kenamaan setempat Sponge Cola sekira pukul 14.30 waktu setempat.

"Kami bangga mengumumkan JIP sebagai nama maskot resmi Piala Dunia FIBA 2023. JIP menjadi simbol hubungan erat dan kuat antara Jepang, Indonesia, dan Filipina dalam menggelar ajang olahraga bergengsi seperti Piala Dunia, serta mendemonstrasikan kesatuan tujuan para tuan rumah dalam menyebarkan pesan lingkungan lewat pentingnya praktik daur ulang," ujar Presiden Asosiasi Bola Basket Filipina (SBP) Alfredo S. Panlilio.

Baca juga: FIBA optimistis Piala Dunia 2023 meriah meski tanpa tim tuan rumah

Bagi mereka yang di Jepang, JIP akan muncul sebagai bintang tamu dalam berbagai program televisi selama pekan-pekan mendatang serta menghadiri acara Hitung Mundur Setahun Piala Dunia FIBA 2023.

"Saya sangat gembira bisa mengumumkan nama resmi maskot yang dipilih orang para penggemar di seluruh dunia," kata Presiden Asosiasi Bola Basket Jepang sekaligus Presiden Komite Penyelenggara Piala Dunia FIBA 2023 Jepang, Yuko Mitsuya.

"Sungguh luar biasa bagaimana penggemar basket sedunia bisa bersama-sama memilih nama ini, JIP. Sebagaimana tercermin dalam namanya, Jepang, Indonesia, dan Filipina, akan bekerja sama untuk memastikan kesuksesan Piala Dunia FIBA pertama yang digelar di banyak negara dan kami berharap dapat menghadirkan pengalaman terbaik bagi seluruh penggemar basket di seluruh dunia," ujarnya melengkapi.

JIP adalah maskot berwujud robot basket humanoid bipedal dengan ring di punggungnya, yang diciptakan oleh tiga desainer muda penggemar basket dari ketiga negara yakni Caloy dari Filipina, Kota dari Jepang, dan Dewi dari Indonesia.

Baca juga: Perbasi: Indonesia Arena simbol semangat sambut Piala Dunia FIBA 2023
Baca juga: Animo penonton Piala FIBA Asia 2022 lampaui edisi 2017

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2022