Saya selalu tekankan kepada seluruh investor yang masuk agar berkolaborasi dengan pengusaha nasional dan UMKM yang ada di daerah
Jakarta (ANTARA) - Pertemuan Presiden Jokowi dengan 10 CEO dan pimpinan perusahaan besar Korea Selatan di Seoul, Korea Selatan, Kamis, menghasilkan komitmen berupa minat maupun rencana perluasan investasi sebesar 6,72 miliar dolar AS atau setara dengan Rp100,69 triliun.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia yang turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut memastikan akan memfasilitasi dan mengawal investasi yang masuk ke Indonesia.

Bahlil juga akan memastikan bahwa investasi tersebut dapat memberikan manfaat bagi pengusaha nasional dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal melalui kolaborasi yang dilakukan.

"Saya selalu tekankan kepada seluruh investor yang masuk agar berkolaborasi dengan pengusaha nasional dan UMKM yang ada di daerah. Kita dorong mereka untuk maju bersama dan ciptakan titik pertumbuhan ekonomi baru di daerah," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.

Lebih lanjut, Bahlil menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia serius dalam menarik investasi berkualitas sebanyak-banyaknya ke Indonesia. Hal itu diwujudkan melalui penyederhanaan kebijakan di bidang investasi melalui Undang-Undang No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, khususnya terkait penerbitan perizinan berusaha dan pemberian insentif fiskal melalui sistem Online Single Submission (OSS) Berbasis Risiko.

CEO Posco Kim Hag-dong menyampaikan bahwa saat ini Posco berinisiasi untuk memulai investasi tahap kedua yaitu pabrik baja terintegrasi yang akan memproduksi baja untuk otomotif, termasuk kendaraan listrik, dengan rencana nilai investasi sebesar 3,5 miliar dolar AS.

Posco optimis rencana investasi tersebut dapat memperluas lapangan kerja dan berkontribusi dalam menciptakan perekonomian yang lebih baik bagi Indonesia dan Korea Selatan.

"Kami akan berusaha semaksimal mungkin agar rencana investasi tersebut berjalan sesuai rencana yang ditetapkan. Kami ucapkan terima kasih banyak atas kesempatan yang diberikan, terutama kepada Presiden Joko Widodo yang telah mendukung proyek kami," kata Kim Hag-dong.

Sementara itu, Vice Chairman/CEO Lotte Chemical Kim Gyo-hyun mengungkapkan proyek investasinya dapat berjalan dengan baik atas dukungan dan perhatian dari Pemerintah Indonesia dengan dibangunnya kompleks petrokimia di Cilegon.

Investasi Lotte Chemical sebelumnya mengalami kendala di lapangan hingga proyeknya tertunda selama empat tahun dan dapat berjalan kembali atas adanya dukungan dan fasilitasi dari Kementerian Investasi/BKPM.

Kim menyampaikan bahwa perusahaannya saat ini ingin berkontribusi dalam penciptaan hilirisasi di Indonesia dan melengkapi rantai pasok industri di dalam negeri.

"Dengan adanya perusahaan kami di Indonesia, kami harap bisa memberikan kontribusi kepada masyarakat setempat. Untuk itu, kami siap untuk mendengar apa saja yang diperlukan oleh masyarakat. Melalui kesempatan ini, saya harapkan perhatian dan dukungan yang berkelanjutan dari Pemerintah Indonesia dan saya harap kerja sama ini dapat berjalan dengan baik," ujar Kim Gyo-hyun.

Sebanyak 10 pimpinan perusahaan yang hadir dalam pertemuan tersebut, yaitu Posco, Lotte Chemical, LG Corp, CJ Group, LS Group, GS E&C, Samsung Electronics, LX Holdings, Taekwang, KCC Glass, serta turut hadir Duta Besar Republik Korea untuk Indonesia Park Tae-sung.


Baca juga: Hyundai sampaikan rencana ekspansi di Indonesia kepada Presiden Jokowi
Baca juga: Jokowi jamin tak ada kendala investasi kepada para CEO Korea Selatan
Baca juga: BKPM fasilitasi ekspansi investasi KS-Posco 3,5 miliar dolar

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022