Baku (ANTARA) - Pusat koordinasi bersama di Istanbul yang didirikan sebagai bagian dari kesepakatan untuk memulai kembali ekspor gandum Ukraina ke dunia dibuka secara resmi pada Rabu (27/7), menurut keterangan kantor berita Anadolu, Kamis (28/7).

“Tugas dari pusat koordinasi adalah menyediakan transportassi laut untuk pengiriman gandum dan produk pangan serupa yang diekspor dari Ukraina”, kata Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar saat upacara pembukaan, yang diadakan di Universitar Pertahanan Nasional, Istanbul.

Dia menambahkan kesepakatan membangun pusat koordinasi dan ekspor gandum merupakan “kontribusi signifikan” untuk mengatasi krisis pangan yang menimpa seluruh dunia dan utamanya menurunkan harga bahan pangan.

Jika masalah gandum tidak diselesaikan, maka hal itu bisa menyebabkan masalah keamanan akibat kelaparan dan migrasi global yang tidak teratur, kata Akar.

“Pusat koordinasi ini memiliki lima wakil baik dari militer maupun sipil yang berasal dari Turki, Rusia, Ukraina dan PBB. Namun pihak militer tidak akan berada di lapangan”, kata dia.

Turki, PBB, Rusia dan Ukraina menandatangani kesepakatan untuk membuka kembali tiga pelabuhan Ukraina yaitu Odesa, Chernomorsk dan Yuzhny.

Sebelumnya tiga pelabuhan ditutup karena perang Rusia-Ukraina sehingga membuat pengiriman gandum tertahan selama berbulan-bulan.

Perjanjian itu terjadi setelah dicapai kesepakatan antara para pemangku kepentingan atas rencana yang dipimpin PBB untuk membentuk pusat koordinasi di Istanbul.

Pusat koordinasi ini dibangun untuk melakukan inspeksi bersama di pintu masuk dan keluar pelabuhan, serta memastikan keamanan rute ekspor.

Semua pihak yang menandatangani kesepakatan telah menunjuk perwakilan untuk memantau pelaksanaan rencana tersebut.

Para pemangku kepentingan telah mencapai kesepakatan pada 13 Juli lalu untuk membangun pusat koordinasi ekspor gandum yang berada di Istanbul untuk melanjutkan pengiriman biji-bijian dari Ukraina ke negara-negara konsumen.

Kesepakatan ini dibuat untuk menghindari terjadinya kelaparan dan kekurangan bahan pangan secara global akibat perang Rusia-Ukraina.

Sumber : AZERTAC-OANA

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2022