Jakarta (ANTARA) - Australia mencatatkan tingkat inflasi tertinggi dalam lebih dari 20 tahun, dengan konsumen membayar lebih untuk segala sesuatu.

Menurut data yang dirilis oleh Biro Statistik Australia (Australian Bureau of Statistics/ABS) pada Rabu (27/7), Indeks Harga Konsumen (Consumer Price Index/CPI) naik 1,8 persen pada kuartal Juni dan 6,1 persen selama 12 bulan terakhir.

Itu merupakan angka tertinggi sejak 2001 dan kenaikan kuartalan tertinggi kedua sejak Pajak Barang dan Jasa (Goods and Services Tax/GST) diluncurkan pada 2000.

Harga bahan bakar kendaraan naik 32,1 persen dalam 12 bulan hingga Juni dan harga rumah baru naik 20,3 persen.

"Kurangnya pasokan bangunan dan tenaga kerja, biaya pengiriman yang tinggi dan aktivitas konstruksi tingkat tinggi yang sedang berlangsung terus berkontribusi terhadap kenaikan harga untuk hunian yang baru dibangun," ujar Michelle Marquardt, kepala Statistik Harga di ABS.

"CPI dari rangkaian bahan bakar kendaraan mencapai level rekor selama empat kuartal berturut-turut. Harga bahan bakar naik dengan kuat selama Mei dan Juni, menyusul penurunan pada April karena pemangkasan cukai bahan bakar."
 
   Harga sayur-sayuran naik 7,3 persen pada kuartal Juni saja sementara harga buah-buahan melonjak 3,7 persen sebagai akibat dari bencana banjir yang melanda sebagian besar wilayah pesisir timur sebelumnya pada tahun ini (Xinhua)


ABS mengungkapkan bahwa gangguan rantai pasokan karena peristiwa banjir, kurangnya tenaga kerja, dan kenaikan biaya pengiriman berkontribusi pada harga yang lebih tinggi.

Merespons data tersebut, Menteri Keuangan Australia Jim Chalmers memperingatkan bahwa situasi akan "semakin sulit" bagi warga Australia "sebelum menjadi lebih mudah" menjelang akhir 2022.

Chalmers pada Kamis (28/7) akan menyampaikan pernyataan kementerian perihal kondisi ekonomi kepada Parlemen, yang dia sebut akan "menimbulkan perdebatan."

"Ini bukan berita baru bagi jutaan warga Australia yang merasakan tantangan inflasi setiap kali mereka pergi ke toko swalayan dan setiap kali tagihan datang," katanya kepada para wartawan pada Rabu.

"Hasil inflasi hari ini mencerminkan pengalaman langsung warga Australia yang sedang mengalami kesulitan saat ini."

Angka tersebut diharapkan akan mendorong dewan bank sentral Reserve Bank of Australia (RBA) untuk menaikkan suku bunga pada pertemuannya pekan depan.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2022