Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Presidensi G20 Indonesia Maudy Ayunda mengatakan Kelompok Kerja Pendidikan (Education Working Group/EdWG) G20 sebagai salah satu cara menyiapkan generasi muda terpelajar memasuki dunia kerja terutama setelah melewati pandemi COVID-19.

Baca juga: Pemerintah: FIF bermanfaat bagi Indonesia dalam menghadapi pandemi

"Topik Masa Depan Dunia Kerja Pasca COVID-19 menjadi hal yang penting dalam dunia pendidikan. Saya berharap melalui Presidensi G20 dapat merumuskan sistem pendidikan yang mampu mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang siap memasuki dunia kerja. Oleh karenanya, generasi muda Indonesia perlu mendukung penuh agenda EdWG G20,” ujar Maudy dalam keterangan persnya, Jumat.

Indonesia yang diwakili Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) memimpin kelompok kerja tersebut dan telah melakukan pertemuan hingga tiga kali.

Dalam pertemuan terbaru, Indonesia kembali membahas lebih lanjut pemulihan sektor pendidikan pasca pandemi dan juga mendalami rancangan Deklarasi Menteri Pendidikan yang juga sudah diungkap di pertemuan EdWG kedua.

Deklarasi Menteri Pendidikan disiapkan untuk nantinya dibawa dalam Pertemuan Tingkat Menteri Bidang Pendidikan (Education Ministers Meeting) yang akan diselenggarakan pada September 2022.

Baca juga: Indonesia ajak pemuda jaga kelestarian bumi

Dunia pendidikan adalah sektor yang sangat kompleks di belahan dunia manapun sehingga hal itu mendorong Indonesia menyerukan pentingnya gotong royong dan kerja sama antar negara dalam usaha memulihkan dunia pendidikan, terutama dalam situasi pasca pandemi.

Tak bisa dipungkiri selama pandemi terjadi banyak hal yang baru di dunia pendidikan mulai dari diterapkannya pembelajaran sistem daring, kendala penggunaan teknologi dan terbatasnya media pembelajaran, masalah kesehatan mental baik siswa maupun pengajar, hingga kondisi "learning loss".

"Gotong royong merupakan nilai yang penting bagi kita untuk bekerja sama dalam memperbaiki situasi ini, karena hal ini tidak dapat dilakukan sendiri. Negara-negara di dunia juga harus berkomitmen untuk bekerjasama dan bergotong royong dalam memulihkan dunia pendidikan secara global," ujar Maudy.

Adapun EdWG G20 merupakan forum diskusi negara-negara anggota G20 yang fokus pada empat isu prioritas pendidikan yaitu Pendidikan Berkualitas untuk Semua, Teknologi Digital dalam Pendidikan, Solidaritas dan Kemitraan, serta Masa Depan Dunia Kerja Pasca COVID-19.

Selain membahas isu prioritas pendidikan, dalam pertemuan EdWG ketiga, Kemendikbudristek menyampaikan diskusi yang dilakukan dalam Pra-Konferensi Transformasi Pendidikan (Transforming Education Summit/TES) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang telah diselenggarakan pada bulan Juni lalu di Paris, Perancis.

TES sendiri merupakan wadah untuk memobilisasi semangat dan komitmen politik yang lebih besar guna membalikkan kemunduran Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) keempat, yaitu menata kembali pendidikan dan mempercepat kemajuan pendidikan serta Tujuan SDGs 2030.

Partisipasi Indonesia dalam TES menjadi langkah penting untuk menyuarakan inisiatif dan komitmen dalam dunia pendidikan di forum dengan skala yang lebih besar.


Baca juga: HWG dorong sistem kesehatan global yang tangguh

Baca juga: Delegasi G20 dukung agenda prioritas bidang pendidikan

Baca juga: Presidensi G20 Indonesia diharapkan percepat transisi energi global

Baca juga: Kominfo: Penunjukan Maudy sebagai jubir G20 untuk jangkau milenial

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022