Moskow (ANTARA) - Rubel Rusia merosot ke level terendah tiga minggu terhadap euro pada awal perdagangan Moskow pada Jumat, dan melemah terhadap dolar, melanjutkan tren pelemahan umum karena pasar mengantisipasi langkah-langkah yang dapat mengekang kekuatan mata uang baru-baru ini.

Pada pukul 07.56 GMT, rubel telah kehilangan 1,0 persen diperdagangkan pada 62,38 terhadap euro, sebelumnya tenggelam ke titik terlemahnya sejak 8 Juli di 62,55745.

Mata uang Rusia juga 0,6 persen lebih lemah terhadap dolar di 61,17 setelah menyentuh 63,31 di awal perdagangan, angka terlemah sejak 11 Juli.

Rubel telah menunjukkan dinamika negatif dalam sesi terakhir di tengah berkurangnya dukungan dari perusahaan pengekspor, kata analis Banki.ru Bogdan Zvarich, setelah periode pembayaran pajak pendapatan perusahaan yang biasanya membuat mereka mengkonversi pendapatan mata uang asing berakhir pada Kamis (28/7/2022).

"Hari ini tren ini dapat berlanjut, meskipun tidak ada alasan fundamental yang signifikan untuk pelemahan rubel," kata Zvarich.

Pasar mengantisipasi berita bahwa pemerintah akan segera mengubah dan mengembalikan aturan anggaran Rusia yang mengalihkan pendapatan minyak berlebih ke dalam rainy-day fund (dana cadangan untuk digunakan pada saat pendapatan reguler terganggu) dengan potongan harga baru.

Pemerintah juga telah mengisyaratkan intervensi mata uang yang dapat mengekang penguatan rubel, masalah yang menjadi perhatian para pejabat karena mata uang yang kuat mengurangi pendapatan dari ekspor komoditas.

"Periode pajak telah berakhir dan mata uang domestik sekarang bergantung pada kemungkinan intervensi oleh kementerian keuangan," kata Otkritie Research dalam sebuah catatan.

Rubel adalah mata uang dengan kinerja terkuat di dunia sepanjang tahun ini, didorong oleh langkah-langkah untuk melindungi sistem keuangan Rusia dari sanksi Barat yang diberlakukan setelah Moskow mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari. Ini termasuk pembatasan rumah tangga Rusia yang menarik tabungan mata uang asing.

"Saham Rusia kemungkinan akan mengikuti kenaikan saham Eropa hari ini, didukung oleh harga minyak yang lebih tinggi," kata Alfa Bank dalam sebuah catatan.

Minyak mentah Brent, patokan global untuk ekspor utama Rusia, naik 1,5 persen menjadi diperdagangkan di 108,7 dolar AS per barel.

Indeks saham Rusia beragam. Indeks RTS dalam denominasi dolar turun 0,4 persen, menjadi diperdagangkan pada 1.133,8 poin. Indeks MOEX Rusia berbasis rubel diperdagangkan 0,5 persen lebih tinggi pada 2.200,1 poin.

Baca juga: Rubel melemah terhadap dolar dan euro saat periode pajak berakhir
Baca juga: Rubel melemah terhadap dolar setelah bank sentral pangkas suku bunga

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2022