Jakarta (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia memperkuat kerja sama dengan pelaku usaha Jepang yang merupakan salah satu mitra ekonomi terpenting bagi Indonesia sejak hampir 65 tahun lalu.

Data tahun 2020, nilai investasi Jepang di Indonesia yang sebesar 6 miliar dolar AS merupakan keempat terbesar dan diprediksi akan terus meningkat.

“KADIN Indonesia ingin memperkuat hubungan bisnis serta peluang kemitraan ekonomi dengan komunitas bisnis Jepang. Indonesia dengan mayoritas penduduk berusia produktif, memiliki keahlian dan kemampuan untuk membantu memenuhi kekurangan tenaga kerja di Jepang dalam berbagai sektor usaha,” kata Ketua KADIN Indonesia Arsjad Rasjid dalam keterangan resmi yang diterima, Jumat.

KADIN Indonesia pun inisiasi forum bisnis kedua negara yang merupakan rangkaian dari Presidensi B20 Indonesia sekaligus komitmen dunia usaha tanah air untuk mendung program pemerintah, terutama program yang berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi di masa depan yang lebih tangguh, inklusif, dan inovatif.

Baca juga: KADIN dorong kerjasama dengan Korea Selatan lewat kemudahan investasi

“Indonesia juga sudah melakukan reformasi kebijakan, salah satunya melalui Omnibus Law, yang membuat Indonesia sangat ramah untuk investasi dan kami ingin Jepang dapat berkolaborasi dengan Indonesia untuk peluang kerjasama terkait digitalisasi dan transisi energi,” ujar Arsjad.

Arsjad menambahkan, KADIN Indonesia dan Federasi Bisnis Jepang (KEIDANREN) memiliki hubungan yang sudah lama terjalin terutama melalui Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) sejak 2018 yang akan diperbaharui saat KTT G20.

Arsjad mengutarakan akan membentuk sebuah tim kerja  (working group) untuk menjembatani kedua negara, khususnya dalam mengidentifikasi sektor-sektor mana yang dapat dikerjasamakan dengan lebih dalam.

“Kerja sama lainnya juga akan diperkuat terkait dengan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) yang diharapkan dapat selesai pada Agustus 2022. Ini menandai komitmen kita terhadap prinsip perdagangan multilateral yang terbuka, adil, dan menguntungkan semua pihak. Lebih penting lagi, hal ini memberikan harapan dan optimisme baru bagi pemulihan ekonomi pasca pandemi di kawasan ASEAN,” kata Arsjad.

Arsjad berharap, pertemuan dengan KEIDANREN ini bisa mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi kedua negara, terutama terkait 3 sektor strategis, yakni infrastruktur digital, transisi energi dan ekosistem kendaraan listrik.

“KADIN siap memfasilitasi dan membantu investasi di pasar Indonesia yang terus berkembang untuk memastikan menjadi kemitraan yang saling menguntungkan,” ucapnya.

Baca juga: Kadin minta dukungan regulasi untuk transisi energi di industri

Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022