Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dan Bank Indonesia menyelenggarakan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) #SemangatSulbar dengan memperkuat kemitraan pendidikan vokasi dan UMKM.
 
“Melalui kegiatan ini kami akan menguatkan kerja sama antara satuan pendidikan dengan dunia usaha dan industri, khususnya UMKM, melalui SMK Pusat Keunggulan, Kampus Merdeka Vokasi, dan Kampus Merdeka,” kata Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim dalam sambutan secara virtual saat Peluncuran Awal Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) di Anjungan Pantai Manakarra Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Jumat.

Baca juga: Mendikbudristek: Gernas BBI tumbuhkan kebanggaan produk lokal Sulbar
 
Gernas BBI sejalan dengan misi Merdeka Belajar, yakni mengedepankan kolaborasi lintas sektor untuk mengakselerasi peningkatan kualitas pendidikan. 

Sebagai manajer kampanye Gernas BBI #SemangatSulbar, Kemendikbudristek mendorong penguatan kerja sama antara satuan pendidikan dengan dunia usaha dan industri, khususnya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
 
Nadiem menegaskan komitmen Kemendikbudristek untuk terus mendorong segala bentuk inisiatif yang berkaitan dengan pengembangan UMKM dengan semangat bangga buatan Indonesia.
 
"Dilaksanakannya Gernas BBI Semangat Sulbar tidak hanya menguatkan UMKM di Sulbar, tetapi juga menumbuhkan rasa bangga dan cinta terhadap produk-produk lokal," katanya.
 
Dengan dilandasi asas kebersamaan dan gotong royong, Mendikbudristek meyakini bahwa UMKM memiliki peran strategis dalam upaya mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan di masa kini dan masa depan."Hari ini kita selangkah lebih dekat dengan tujuan tersebut, dengan dimulainya acara Gernas BBI dengan tema Semangat Sulbar," kata Nadiem.
 
Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Barat Akmal Malik mengaku bangga karena Mamuju menjadi lokasi pelaksanaan acara Gernas BBI tahun ini. Dampak pandemi COVID-19 menjadi pukulan keras bagi sektor perekonomian di daerah, termasuk di Mamuju. Untuk Sulbar, jumlah tenaga kerja yang diserap sektor industri kecil dan menengah (IKM) mencapai lebih dari 49 ribu tenaga kerja.
 
Perekonomian Sulawesi Barat ditopang oleh sekitar 125.215 UMKM/IKM yang terdaftar secara resmi dan terus meningkat dari waktu ke waktu. Produk dalam negeri, khususnya UMKM adalah harapan bagi bangkitnya perekonomian Indonesia.

“Data seharusnya semakin mengukuhkan kita untuk lebih banyak menggunakan produk lokal guna mendukung ketahanan nasional,” kata Akmal Malik yang juga Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri.
 
"UMKM di Sulbar saya harap belajar dari filosofi Sandeq, kecil tetapi lincah dan cepat, mempunyai nyali besar. UMKM, meskipun kecil tetapi bisa tumbuh cepat berkat nyali yang besar. Dengan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia ini, diharapkan masyarakat Indonesia mencintai dan menggunakan karya anak bangsa, utamanya produk UMKM lokal, sehingga pertumbuhan ekonomi di Kota Mamuju dan sekitarnya terus meningkat," harapnya.
 
Sebagai salah satu kegiatan utama dari Gernas BBI Semangat Sulbar, pada kesempatan ini juga diadakan pelatihan bagi UMKM lokal dan simposium bertema "Memupuk Karakter Bangga Buatan Indonesia melalui Merdeka Belajar". Ada 86 UMKM/IKM yang telah mendapatkan pendampingan intensif dan ikut meramaikan acara ini.
 
Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marves), Odo R. M. Manuhutu mendorong pemerintah daerah (Pemda) berperan aktif untuk mendukung Gernas BBI. Terlebih, Gernas BBI beberapa bulan terakhir juga telah mendorong peningkatan belanja Produk Dalam Negeri melalui Aksi Afirmasi Belanja Pemerintah.

Baca juga: Menko Marves sebut Gernas BBI solusi kuatkan ekonomi negeri

Baca juga: Menko Marves resmikan Puncak Kampanye Gernas BBI di Kalsel
 
“Presiden memberikan arahan kepada seluruh kepala daerah untuk merealisasikan belanja produk dalam negeri (PDN) utamanya UMKM, minimal 40 persen anggaran. Selain itu, kepala daerah juga diminta agar melakukan percepatan penayangan e-katalog lokal, memastikan belanja PDN melalui e-katalog, dan mendorong Tim P3DN/BBI untuk segera merealisasikan komitmen belanja PDN,” kata Deputi Odo Manuhutu.
 
Kepada Pemda, ia mengimbau untuk turun ke lapangan mengawal belanja PDN dan penayangan e-katalog lokal di daerah masing-masing. Dengan demikian, melalui berbagai upaya tersebut, rangkaian Kampanye Gernas BBI ini dapat membantu menggerakkan perekonomian masyarakat, khususnya di Sulawesi Barat.
 
“Kepada pelaku UMKM/IKM terlebih generasi muda, pelajar Sulawesi Barat, mari manfaatkan momentum Gernas BBI untuk meningkatkan wawasan, kapasitas dan usaha kita terus berkembang dan semakin maju untuk Indonesia,” ucapnya.

Pewarta: Indriani
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022