Inisiatif ini, jika berhasil seperti yang kami harapkan dan perkirakan, dan jika Turki dan PBB dapat memastikan pelaksanaannya, kami yakin bahwa harga (gandum) dunia akan turun
Odesa (ANTARA) - Ukraina siap mengekspor gandum dari dua pelabuhannya di Laut Hitam tetapi belum ada tanggal yang ditetapkan untuk pengiriman pertama, kata Menteri Infrastruktur Oleksandr Kubrakov pada Jumat.

Dia berharap kapal pertama akan mulai meninggalkan pelabuhan pada akhir minggu ini, di bawah perjanjian antara Ukraina dan Rusia yang ditengahi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Turki.

"Setelah penandatanganan inisiatif gandum di Istanbul, pihak Ukraina telah membuat semua persiapan yang diperlukan untuk navigasi Laut Hitam, untuk mulai mengekspor produk gandum kami dari pelabuhan kami," kata Kubrakov.

Dia mengatakan kepada wartawan di pelabuhan selatan Odesa bahwa 17 kapal yang terperangkap akibat blokade Rusia selama lima bulan di pelabuhan Laut Hitam Ukraina sudah memuat gandum, dan satu kapal lagi sedang diisi gandum.

Baca juga: Ukraina: Serangan di Odesa tunjukkan tak mudah lanjutkan ekspor gandum

"Total, 17 kapal dimuati sebelum perang. Hari ini kami mulai memuati kapal lain di Chornomorsk. Kami pada prinsipnya telah menyelesaikan hampir semua masalah teknis," kata Kubrakov.

Kantor Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiyy mengatakan ia telah mengunjungi pelabuhan Laut Hitam Chornomorsk pada Jumat.

Zelenskiyy juga mengatakan Ukraina siap untuk memulai pengiriman gandum, dan bahwa Kiev sedang menunggu sinyal dari mitra internasionalnya untuk memulai pengiriman pertama.

Rusia dan Ukraina adalah pemasok utama gandum dunia, dan perjanjian yang mereka tandatangani di Istanbul pekan lalu dimaksudkan untuk meredakan krisis pangan internasional yang diperburuk oleh invasi Rusia ke tetangganya pada 24 Februari 2022.

Perjanjian tersebut bertujuan untuk memungkinkan perjalanan yang aman untuk pengiriman gandum masuk dan keluar dari pelabuhan Odesa, Chornomorsk, dan Pivdennyi, yang diblokade oleh Rusia sejak awal invasi.

Rusia menyalahkan Ukraina karena menunda pengiriman dengan memasang ranjau di perairan pelabuhan.

Kubrakov, yang menandatangani perjanjian untuk Ukraina, mengatakan Chornomorsk dan Odesa siap untuk memulai pengiriman gandum dan berharap pelabuhan Pivdennyi pada akhir minggu ini juga sudah siap.

“Kami berharap hari ini kami akan menerima konfirmasi dari PBB mengenai koridor yang diusulkan di mana kapal akan berlayar melalui Laut Hitam menuju Bosphorus, dan setelah ini kami (akan) siap untuk memulai. Saya berharap kapal pertama akan meninggalkan pelabuhan kami sebelum akhir minggu ini," kata dia.

Kubrakov tidak mengatakan berapa volume gandum yang akan dikirim dan tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang kargo yang direncanakan.

"Inisiatif ini, jika berhasil seperti yang kami harapkan dan perkirakan, dan jika Turki dan PBB dapat memastikan pelaksanaannya, kami yakin bahwa harga (gandum) dunia akan turun," ujar dia.

Sumber: Reuters

Baca juga: Turki resmikan pusat koordinasi gabungan pengiriman gandum Ukraina
Baca juga: Dunia Arab sambut baik kesepakatan Rusia-Ukraina tentang ekspor gandum

Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022