Lebak (ANTARA) -
Pengurus Jamaah Masjid Al Kamal Rangkasbitung Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mengharapkan momentum menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1444 Hijriah agar lebih mengokohkan persatuan dan kesatuan bangsa.
 
“Persatuan dalam konsepsi para ulama perintah Allah dalam Alquran 'wala tafarroqu' yang artinya jangan terpecah belah. Bersatu adalah rahmat, bercerai-berai adalah adzab," kata Ketua Dewan Kesejahteraan Masjid (DKM) Masjid Al Kamal Rangkasbitung Kabupaten Lebak Ustadz Hasan saat pembacaan doa dan surah Yasin menyambut Tahun Baru Islam 1444 H di Lebak, Jumat.
 
Selama ini, kehidupan berbangsa dan bernegara di Kabupaten Lebak berjalan baik di tengah perbedaan keanekaragaman keyakinan, suku, bahasa, sosial, adat dan budaya.
 
Perbedaan keanekaragaman itu merupakan anugerah Allah SWT yang harus dijaga, dirawat dan dilestarikan untuk persatuan.
 
Karena itu, menyambut Tahun Baru Islam 1444 H menjadikan momentum persatuan semakin kokoh dan kuat untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari Sabang sampai Merauke.
 
Dengan kokoh persatuan itu, tentu kehidupan masyarakat penuh kedamaian dan ketentraman.
 
"Kita jangan sampai terjadi perpecahan yang dapat menimbulkan kesengsaraan, " katanya.
 
Menurut dia, jamaah Masjid Al Kamal Rangkasbitung Kabupaten Lebak juga mendoakan bangsa Indonesia yang saat ini cukup prihatin akibat dampak pandemi COVID-19 ke depan kehidupan ekonomi masyarakat menjadi lebih baik.
 
Saat ini, kata dia, pihaknya mendukung kebijakan pemerintah mendorong pemulihan ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat.
 
"Kita sebagai umat Islam tentu mendukung kebijakan pemerintah untuk mewujudkan kemakmuran rakyat," katanya.
 
Sementara itu, sejumlah jamaah Masjid Al Kamal Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengatakan semoga Tahun Baru Islam 1444 Hijriah dapat terwujud kehidupan yang damai, aman, tentram dan sejahtera.
 
"Kuncinya, damai, aman, tentram dan sejahtera itu adalah menjaga persatuan dan kesatuan," kata Udin, seorang jamaah Masjid Al Kamal Rangkasbitung Kabupaten Lebak.
 
 

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2022