Mari kita memaknai Tahun Baru Islam 1444 Hijriah sebagai inspirasi untuk kemajuan dan kemuliaan bangsa
Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama (Kemenag) M Fuad Nasar mengajak umat Islam memaknai Tahun Baru Islam atau 1 Muharam 1444 Hijriah yang jatuh pada Sabtu (30/7) sebagai inspirasi untuk mencapai kemajuan bangsa.

"Mari kita memaknai Tahun Baru Islam 1444 Hijriah sebagai inspirasi untuk kemajuan dan kemuliaan bangsa. Nilai-nilai hijrah yang diteladankan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya lima belas abad yang lampau mengajarkan arti perpindahan menuju perubahan dan perbaikan,” kata Fuad dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Fuad menuturkan titik pusat perjuangan risalah Nabi Muhammad SAW berpindah dari Mekkah ke Madinah bukan sekedar perpindahan fisik, tapi juga perubahan strategi penegakan risalah dan dakwah Islamiyah.

Baca juga: Kiswah penutup Ka'bah diganti tepat Tahun Baru Islam

Tahun kepindahan Nabi dari Mekkah ke Madinah, yang dahulu bernama Yastrib, diabadikan menjadi permulaan penanggalan kalender Islam yakni Tahun Hijriah.

Ia mengatakan hijrah tersebut juga menunjukkan semangat kemerdekaan beragama jauh sebelum lahirnya Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia.

"Hijrah yang sangat bersejarah itu membawa perubahan suasana hati umat Islam di masa itu yang mendambakan kemerdekaan beragama dalam arti terbebas dari segala macam tekanan, blokade, permusuhan dan intimidasi kaum musyrikin Quraisy di zaman itu,” ujarnya.

Fuad menuturkan, saat di Madinah, Nabi Muhammad SAW mendirikan masjid pertama, lalu membangun masyarakat dan negara kota serta menyusun Piagam Madinah yang merupakan piagam negara tertulis pertama di dunia.

Baca juga: Jamaah Al Kamal harapkan momentum tahun baru Islam kokohkan persatuan

Muhammad menerapkan prinsip-prinsip persatuan dan toleransi dalam membina kehidupan umat Islam dan relasi damai dengan komunitas non-Muslim di Madinah hingga pada 630 M atau tahun ke-8 sesudah hijrah membebaskan kota suci Mekkah dengan cara damai dan bermartabat.

"Umat Islam selayaknya menggali mutiara hikmah dari peristiwa hijraturrasul dan meneladani akhlak kepemimpinan Rasulullah sebagai uswatun hasanah (contoh teladan terbaik) dalam konteks kekinian," tuturnya.

Baca juga: Kemenag Lampung: Jamaah haji belum pulang dari Arab Saudi tiga kloter

Baca juga: Ratusan warga Samarinda gelar pawai obor sambut Tahun Baru Islam


 

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022