mengakselerasi semua potensi yang ada untuk pelaksanaan BIAN
Makassar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan optimistis mampu mencapai target 95 persen untuk cakupan vaksinasi Campak-Rubella pada perpanjangan pelaksanaan BIAN (Bulan Imunisasi Anak Nasional) ke 2, tepatnya hingga 13 September 2022.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Sulsel dr Erwan Tri Sulistyo mengatakan bahwa Pemprov Sulsel telah menyiapkan model pelayanan vaksinasi guna menjangkau kelompok rentan seperti anak-anak penyandang disabilitas dan down sindrom.

"Sulsel mendapat dukungan dari Program Kemitraan Australia Indonesia untuk Ketahanan Kesehatan (Aihsp) yang akan menerapkan model vaksinasi bagi kelompok rentan. Ini telah diujikan di lima kabupaten Sulsel sebelumnya dan akan segera disosialisasikan pada 4 Agustus mendatang," kata dr Erwan pada persentasi hasil capaian BIAN Sulsel secara virtual di Makassar, Senin.

Erwan mengatakan upaya dan strategi telah dilakukan Pemprov Sulsel bersama berbagai mitra seperti Unicef dalam meningkatkan cakupan vaksinasi. Di antaranya pelibatan kader posyandu, PKK kabupaten hingga tingkat desa, dan pelaksanaan imunisasi dari rumah ke rumah.

Baca juga: Kemendagri: Pemda harus perhatikan strategi pelaksanaan BIAN
Baca juga: Kemenkes: Penurunan cakupan imunisasi picu beban ganda pandemi

Alhasil, secara signifikan Sulsel menjadi urutan ke dua tertinggi cakupan vaksinasi campak-rubella se Indonesia, setelah Provinsi Lampung.

"Kita mengakselerasi semua potensi yang ada untuk pelaksanaan BIAN dalam melengkapi imunisasi dasar anak, contohnya melibatkan PKK mendorong posyandu aktif dan hasilnya terbilang signifikan," ungkapnya.

Kementerian Kesehatan melaksanakan BIAN dalam dua tahap, tahap pertama dimulai sejak Mei 2022, BIAN ini dilaksanakan di luar Jawa termasuk Sulawesi Selatan.

BIAN terdiri dari pemberian imunisasi tambahan campak rubella untuk anak usia 9 bulan sampai dengan 12 tahun dan imunisasi kejar atau melengkapi status imunisasi rutin anak usia 12-59 bulan.

Setelah BIAN dirilis pada 18 Mei 2022, cakupan BIAN Sulawesi Selatan hingga 29 Juli 2022 yaitu imunisasi tambahan campak rubela sebanyak 66.03 persen dan imunisasi kejar IPV 18,67 persen, OPV 17.80 persen, DPT-HB-Hib 24.33 persen.

Baca juga: Sulsel-Unicef kembali canangkan bulan imunisasi anak sekolah
Baca juga: Unicef apresiasi sukses kampanye imunisasi MR di Makassar


Sementara secara nasional, Sulawesi Selatan berada di urutan ke-2 cakupan tertinggi imunisasi campak rubella setelah Provinsi Lampung dengan capaian 66,04 persen hingga 31 Juli 2022.

"Keberhasilan ini tentunya merupakan kerja keras kabupaten/kota dalam upaya memberikan hak imunisasi untuk anak-anak kita," ujar dia.

Saat ini, kabupaten yang telah mencapai target cakupan 95 persen imunisasi tambahan campak rubela adalah Kabupaten Pinrang 97.28 persen, disusul Barru 92.38 persen, dan Luwu 83,68 persen.

"Kami harapkan pada setiap kabupaten/kota melalui dukungan pemerintah daerah dan stakeholders dapat mencapai target 95 persen cakupan BIAN khususnya imunisasi tambahan campak rubella, sehingga Sulsel dapat menjadi urutan pertama cakupan tertinggi secara Nasional," urainya.

Baca juga: Puskesmas Tangerang bentuk posko imunisasi capai target BIAN 95 persen

Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022