Kupang (ANTARA) - Kapolda Nusa Tenggara Timur Irjen Pol Setyo Budiyanto menyatakan kehadiran anggota Kepolisian di Labuan Bajo untuk menjamin keamanan para wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang berkunjung ke Labuan Bajo, Kabupaten Maggarai Barat, Pulau Flores.

"Kepolisian menjamin keamanan seluruh wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo. Demi menjamin keamanan wisatawan maka ratusan anggota Kepolisian telah dikerahkan ke Labuan Bajo untuk menjaga situasi keamanan menyusul adanya aksi mogok dilakukan para pelaku wisata di Labuan Bajo sehingga situasinya tetap kondusif," kata Kapolda Irjen Pol Setyo Budiyanto di Kupang, Senin.

Kapolda mengatakan hal itu terkait upaya Kepolisian dalam menjaga keamanan wisatawan yang berwisata ke Labuan Bajo di saat terjadinya pemboikotan yang dilakukan pelaku wisata yang memrotes kenaikan tarif masuk ke Pulau Komodo sebesar Rp3,75 juta yang ditetapkan Pemerintah Provinsi NTT.

Baca juga: DPRD NTT sebut tarif masuk TN Komodo kewenangan Kementerian KLH

Baca juga: Gubernur NTT sebut Perda Tarif Masuk Pulau Komodo segera ditetapkan


Menurut Kapolda anggota Kepolisian dari Polda NTT ke Labuan Bajo untuk melakukan tugas pengamanan sebanyak 268 orang.

Jumlah anggota Kepolisian itu, kata dia, belum termasuk anggota Kepolisian dari sejumlah Polres di Pulau Flores yang telah di gerakan ke Labuan Bajo.

"Kami tidak ingin para wisatawan yang datang berwisata ke Labuan Bajo menjadi cemas menghadapi isu-isu yang berkembang, sehingga anggota Kepolisian dari Polda NTT dan sejumlah Polres di Pulau Flores dikerahkan ke Labuan Bajo untuk menjaga keamanan di daerah itu. Kita ingin menciptakan suasana yang aman bagi wisatawan yang datang ke Labuan Bajo untuk berwisata dengan aman," tutur Kapolda Irjen Pol Setyo Budiyanto.

Baca juga: Polda NTT kirim personel tambahan amankan Labuan Bajo

Dia berharap para pelaku usaha wisata seperti hotel-hotel, restoran, rumah makan maupun usaha wisata lainnya tetap melakukan aktifitas seperti semula karena aksi yang terjadi di Labuan Bajo ujung barat Pulau Flores itu hanya suatu dinamika yang segera teratasi.

Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2022