Jakarta (ANTARA) - Pada Senin (1/8) PT Bio Farma menyampaikan rencana menuntaskan segera uji klinik vaksin COVID-19, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menanggapi pelaksanaan tes COVID-19 secara mandiri oleh warga, dan vaksinasi penguat sudah mencakup lebih dari 56 juta warga.

Selain itu ada warta mengenai rencana pemberian vaksinasi COVID-19 dosis keempat kepada warga serta penyebab kematian dokter yang terserang COVID-19 yang bisa disimak dalam ringkasan berita berikut.

Bio Farma berupaya tuntaskan segera uji vaksin COVID-19

PT Bio Farma berupaya merampungkan rangkaian proses uji klinis fase ketiga Vaksin COVID-19 BUMN agar Indonesia bisa memiliki vaksin COVID-19 sendiri sekaligus sebagai persembahan pada hari kemerdekaan.

Kemenkes berharap tes antigen mandiri tidak dilakukan untuk hindari status hitam

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengharapkan pelaksanaan tes antigen untuk mendeteksi penularan COVID-19 secara mandiri oleh warga tidak ditujukan untuk menghindari status hitam di aplikasi PeduliLindungi. "Ini kan untuk kita bersama. Jangan lagi mencoba untuk mengakali atau menyiasati agar bisa terbang, itu tidak baik. Jujurlah pada diri kita sendiri," ujar Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril.

56,1 juta warga telah peroleh vaksinasi penguat

Satuan Tugas Penanganan COVID-19 melaporkan jumlah penduduk Indonesia yang telah menerima vaksinasi COVID-19 dosis ketiga atau penguat mencapai 56.124.804 orang hingga Senin, bertambah 16.900 orang dari hari sebelumnya. Vaksinasi dosis penguat dengan demikian sudah mencakup 26,94 persen dari total warga yang menjadi sasaran vaksinasi COVID-19.

Vaksinasi dosis keempat akan diberikan ke warga setelah cakupan vaksinasi penguat 50 persen

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyampaikan bahwa vaksinasi COVID-19 dosis keempat akan diberikan kepada warga setelah cakupan vaksinasi penguat pertama mencapai mencapai 50 persen dari sasaran. "Untuk masyarakat tunggu dulu. Prioritas kita saat ini vaksin booster pertama. Saat ini baru 26,8 persen, target kita kan 50 persen (cakupannya)," kata Juru bicara Kemenkes Mohammad Syahril.

IDI paparkan faktor penyebab kematian dokter yang terserang COVID-19

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Adib Khumaidi mengungkapkan bahwa kematian dokter yang terserang COVID-19 dipengaruhi oleh faktor usia hingga pajanan atau tingkat paparan virus selama melayani pasien di tempat kerja.

 

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2022