Hong Kong (ANTARA) - Dolar AS merosot ke level terendah dalam dua bulan terhadap yen Jepang di sesi Asia pada Selasa sore, sementara dolar Aussie jatuh bahkan setelah bank sentral menaikkan suku bunga, karena investor memposisikan ulang untuk kenaikan suku bunga yang kurang agresif secara global.

Kegelisahan tentang dampak kunjungan mendatang Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Nancy Pelosi ke Taiwan juga mendorong beberapa aliran safe-haven ke yen, sambil membebani mata uang Asia lainnya dan aset-aset ramah risiko lainnya seperti saham.

Greenback jatuh ke serendah 130,4 yen di awal perdagangan, terendah sejak 3 Juni, dan terakhir turun 0,55 persen, meninggalkannya dengan penurunan lebih dari 4,0 persen dalam empat sesi terakhir.

"Ini cerita lama yang sama dengan yen yang sangat sensitif terhadap kesenjangan antara imbal hasil obligasi Pemerintah AS dan Jepang. Tentu saja obligasi Jepang tidak bergerak karena kebijakan kontrol kurva imbal hasil Jepang, tetapi imbal hasil AS telah turun banyak," kata Ahli Strategi Pasar Saxo Markets, Redmond Wong, di Hong Kong.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun yang jadi acuan turun menjadi 2,516 persen, terendah sejak April, pada Selasa. Investor mulai memposisikan diri untuk Federal Reserve AS, beralih dari menaikkan suku bunga secara agresif untuk memerangi inflasi dan lebih mengkhawatirkan perlambatan ekonomi.

Wong mengatakan penetapan ulang ekspektasi untuk kenaikan suku bunga Fed ini mungkin berlebihan dan harga energi yang lebih rendah juga membantu yen, karena Jepang adalah pengimpor energi bersih. Mata uang Jepang juga diuntungkan dari beberapa aliran safe-haven karena kekhawatiran tentang kunjungan Pelosi.

Baca juga: Pemulihan yen berlanjut di Asia karena imbal hasil AS lebih rendah

Dalam nada yang sama, dolar Australia tergelincir 1,0 persen setelah bank sentral Australia (RBA) menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin menjadi 1,85 persen, sesuai dengan ekspektasi. Bank mengatakan bahwa meskipun pengetatan lebih diharapkan, itu tidak pada jalur yang telah ditentukan sebelumnya.

Analis CBA mengatakan dalam sebuah catatan kepada klien bahwa pernyataan bank sentral menyiratkan "pragmatisme dalam bagaimana RBA akan membuat keputusan kebijakan selama periode mendatang. Kami tidak percaya mereka terburu-buru untuk mengambil suku bunga jauh di atas perkiraan netral mereka (sekitar 2,5 persen)."

Yuan China di pasar internasional menyentuh 6,7957 per dolar pada Selasa sore, terlemah sejak pertengahan Mei. Wong mengaitkan ini sebagian dengan ketegangan seputar kunjungan Pelosi serta data ekonomi yang buruk dari China selama akhir pekan.

Dolar Taiwan tergelincir ke level terendah dalam lebih dari dua tahun, karena dolar naik 0,2 persen melewati level simbolis 30 per dolar.

Greenback juga melemah secara umum, dengan sterling di 1,225 dolar, tak jauh dari puncak lima minggu yang dicapai semalam, dan euro juga berada di posisi terdepan di 1,0274 dolar.

Ini mengirim indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang lainnya, turun 0,19 persen menjadi 105,2, terendah satu bulan.

Sementara itu, di pasar mata uang kripto bitcoin lebih lemah diperdagangkan di 22.900 dolar AS.

Baca juga: Yuan terpangkas lagi 30 basis poin, menjadi 6,7467/dolar AS


 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022