yang telah divaksinasi adalah sapi 824.508 ekor, kerbau 10.447 ekor, domba 7.897 ekor, kambing 13.816 ekor dan babi 7.051 ekor
Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) melaporkan bahwa sebanyak 863.719 hewan ternak sudah disuntik vaksin PMK hingga Selasa pukul 12.00 WIB.

Menurut data Satgas PMK yang diterima di Jakarta, Selasa, rincian dari hewan ternak yang telah divaksinasi adalah sapi 824.508 ekor, kerbau 10.447 ekor, domba 7.897 ekor, kambing 13.816 ekor dan babi 7.051 ekor.

Pemberian vaksin PMK itu karena penularan sudah menyebar ke 23 provinsi atau 278 kabupaten kota yang ada di seluruh penjuru negeri.

Satgas membeberkan hingga hari ini, 455.276 ekor hewan ternak dinyatakan telah terjangkit virus PMK. Di mana hewan ternak yang terjangkit yakni sapi 435.408 ekor, kerbau 14.738 ekor, domba 1.612 ekor, kambing 3.454 dan 64 babi.

Baca juga: Satgas: 411 hewan ternak sembuh dari PMK di Aceh

Sementara 169.744 hewan ternak belum sembuh setelah terjangkit PMK. Di mana penularan mengenai sapi 161.776 ekor, kerbau 6.218 ekor, domba 486 ekor, kambing 1.216 ekor dan babi 48 ekor.

Kemudian hewan ternak yang mati akibat PMK ada sebanyak 4.714 ekor. Di antaranya 4.577 sapi, 96 kerbau, 18 domba dan 23 kambing.

Walaupun demikian, hewan ternak yang sembuh terus bertambah. Tercatat 273.367 ekor sudah sembuh dari PMK dan dipotong syarat ada 7.551 ekor.

Sebagai informasi, Ketua Satuan Tugas Penyakit Mulut dan Kuku (Satgas PMK) Letnan Jenderal Suharyanto mengimbau satgas di daerah untuk saat ini berfokus pada vaksinasi dosis pertama.

"Stok vaksin yang ada mari difokuskan untuk vaksin pertama terlebih dahulu. Memang selama ini ada tenggang waktu antara vaksin pertama dan kedua sekitar 4-8 minggu, tapi saat ini dihabiskan dulu untuk vaksin pertama," kata Suharyanto.

Baca juga: Satgas: Per Senin 805.570 sapi telah divaksin PMK

Suharyanto mengatakan jumlah vaksin yang saat ini tersedia masih terbatas, total ada tiga juta dosis yang siap dialokasikan ke daerah. Dengan demikian, dirinya menyarankan setiap daerah memberlakukan skala prioritas hewan ternak yang lebih dulu diberi vaksin.

Jawa Barat misalnya, di mana penularan PMK banyak dialami oleh sapi dan kerbau. Pemberian vaksin diharapkan berfokus kepada dua hewan ternak tersebut dan untuk hewan ternak lainnya bisa diberikan setelah jumlahnya mencukupi.

Ia menekankan bahwa dampak akibat PMK tidak bisa dianggap sepele, sebab penurunan ekonomi yang signifikan dapat mengakibatkan kerugian yang bisa mencapai triliun rupiah.

"Ditargetkan dalam enam bulan ke depan kasus PMK sudah bisa berkurang. Menyatakan bebas vaksinasi memang membutuhkan waktu, tetapi diharapkan kasus PMK di Jawa Barat pada 2023 sudah habis," ujar dia.

Baca juga: Satgas PMK imbau daerah fokus vaksinasi dosis pertama

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022