Perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian milik oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar.
London (ANTARA) - Saham-saham Inggris ditutup sedikit lebih rendah pada perdagangan Selasa waktu setempat (2/8), membukukan penurunan pada hari kedua berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London melemah 0,06 persen atau 4,31 poin menjadi menetap di 7.409,11 poin.

Indeks FTSE 100 merosot 0,13 persen atau 10,01 poin menjadi 7.413,42 poin pada hari Senin (1/8) setelah terkerek 1,06 persen atau 78,18 poin menjadi 7.423.43 poin pada hari Jumat (29/7), dan terkikis 0,04 persen atau 2,98 poin menjadi 7.345,25 poin pada hari Kamis (28/7).

Evraz PLC, perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian miliki oligarki Rusia, membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.

Diikuti oleh saham salah satu perusahaan pengembang perumahan terbesar di Inggris Taylor Wimpey PLC yang anjlok 6,21 persen, serta perusahaan pengembang properti residensial terbesar di Inggris Raya yang beroperasi di Inggris, Wales, dan Skotlandia Barratt Developments PLC tergelincir 5,56 persen.

Sementara itu, BP PLC (perusahaan minyak dan gas Inggris dan salah satu dari tujuh supermajor minyak dan gas dunia) meningkat 2,80 persen menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Disusul oleh saham perusahaan perbankan dan jasa keuangan multinasional Inggris Standard Chartered PLC yang terangkat 2,60 persen, serta perusahaan utilitas listrik dan gas multinasional Inggris yang berkantor pusat di London, National Grid PLC menguat 2,50 persen.

Baca juga: Saham Inggris bangkit, Indeks FTSE 100 melambung 1,06 persen
Baca juga: Saham Inggris berakhir negatif, indeks FTSE 100 merosot 0,13 persen


Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2022