Jakarta (ANTARA) - Meski referensi kuliner masyarakat berubah menjadi lebih bervariasi, namun faktor psikologis yang memengaruhi pilihan tekstur dan rasa akan tetap jadi salah satu pertimbangan utama.

Dikutip dari ebook "Sajian Cita Rasa GoFood: Tren dan Lanskap Kuliner Indonesia", rupanya comfort food serta camilan dengan tekstur kenyal renyah merupakan idola para pencinta kuliner.

Direktur/Head of Food and Indonesia Sales & Ops PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk Catherine Hindra Sutjahyo mengatakan dalam siaran resmi, Rabu, “Laporan ini menggambarkan pengetahuan mendalam kami sebagai pemimpin layanan online food delivery di Indonesia yang sangat memahami seluk beluk lanskap dan tren kuliner tanah air."

Buku ini, ujar dia, disusun untuk menjadi inspirasi dan rekomendasi bagi pelanggan dalam mengeksplor menu kuliner favoritnya. Sementara, mitra UMKM kuliner dapat memanfaatkan data-data dalam laporan ini untuk terus mengembangkan bisnis mereka.

Baca juga: Menyantap masakan Padang di restoran bergaya Jepang-Skandinavia

Kevindra Soemantri selaku pengamat dan penulis kuliner  yang turut terlibat dalam penyusunan buku ini, mengatakan semakin dicintainya kuliner nusantara tidak terlepas dari perkembangan teknologi.

Dalam buku ini, disebutkan bahwa comfort food yang erat dengan memori masa kecil dan kenyamanan akan tetap jadi pilihan utama. Makanan yang pasti dicari ini identik dengan kehidupan sehari-hari, misalnya bubur ayam yang mengingatkan kepada sarapan bersama keluarga, nasi goreng yang erat dengan bekal sekolah serta nasi dan olahan ayam.
​​​​​
Dua makanan ini jadi kombinasi makan siang populer, sebuah kombinasi klasik yang diperkirakan tetap jadi menu paling laris di layanan GoFood. Dalam dua tahun terakhir, menu ini tidak bisa digoyahkan posisinya bersamaan dengan minuman kopi susu dan jajanan siomay.

Dari sisi minuman, selama dua tahun kopi susu ada di posisi pertama makanan favorit dalam layanan GoFood, disusul dengan es jeruk dan es teh yang kerap jadi minuman untuk melepas dahaga ketika makan di warung atau restoran.

Kopi dan susu bukan hal baru di Indonesia, tempat seperti Medan dan Aceh punya budaya minum kopi yang kuat, Jakarta pun punya ikon kuliner Es Tak Kie sejak lama. Apa yang terjadi beberapa tahun belakangan merupakan sentuhan modern dari khazanah minuman Indonesia yang kini relevan bagi generasi baru.

Soal camilan, rupanya jajanan dengan tekstur kenyal serta renyah cocok jadi selingan di jam makan utama. Mengutip laporan tersebut, siomay, tempe mendoan dan variasi makaroni kering ada di jajaran teratas. Siomay dan tempe mendoan membuktikan pencinta kuliner tetap menyukai makanan yang familier di tengah makanan baru yang sedang tren.

Tekstur kenyal seperti siomay, pempek, mendoan, cendol dan renyah seperti kerupuk, keripik dan makaroni kering mendominasi jajanan di Indonesia.

Selain jajanan bertekstur lembut atau kenyal, rupanya masyarakat Indonesia juga menggemari camilan yang renyah karena menawarkan kepuasan tersendiri bagi panca indera. Bila tekstur lembut, legit halus hanya sebatas di lidah, tekstur renyah turut memainkan pendengaran.

Siomay disukai karena tekstur dan rasanya yang familier, apalagi saus kacang yang banyak ditemui di makanan-makanan Indonesia lain. Jajanan renyah kerap dijumpai di pasar, toko kelontong atau penjual di dekat sekolah. Jajanan seperti makaroni kering dengan bubuk gurih populer di kalangan anak sekolah generasi 90-an hingga 2000 awal.

Apa makanan yang diperkirakan akan naik daun? Cheese Burger diprediksi akan menjadi makanan favorit. Burger keju adalah makanan yang mudah disantap, apalagi sebagian generasi muda tergila-gila dengan keju. Calon makanan naik daun lain versi GoFood adalah mie bucin dan nasi ayam katsu.

Sementara itu, minuman berbahan teh dan cokelat diperkirakan masih akan tetap populer. Dari sisi jajanan, bolu lapis kukus, croffle dan martabak telor diprediksi kembali jadi camilan favorit.

Baca juga: Delapan rekomendasi makanan Taiwan yang wajib dicicipi

Baca juga: Cheesy pie, oleh-oleh baru dari kota Bogor

Baca juga: Ragam makanan khas India yang pas dengan lidah Indonesia

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022