"Kami ada empat orang mekanik yang siaga membantu perbaikan kursi roda," kata seorang tenaga mekanik Aang Zuanda ditemui ANTARA di Stadion Manahan, Solo, Rabu.
Per hari, lanjut dia, ada sekitar empat hingga delapan kali perbaikan kursi roda selama layanan itu dibuka pukul 08.00 hingga 17.00 WIB yang berlokasi di dekat latihan atletik di depan gerbang utama Stadion Manahan.
Sebagian besar perbaikan yang dilakukan adalah mengganti ban dalam dan luar dari kursi roda.
Selain itu ada juga layanan las kursi roda baik yang terbuat dari besi atau aluminium namun sejak dibuka 29 Juli 2022, layanan itu baru menerima dua kursi roda yang menerima layanan las.
Selain di Stadion Manahan, layanan serupa juga didirikan di GOR Sritex dan Technopark Solo.
Ia mengungkapkan sebagian besar ban yang digunakan oleh atlet Indonesia berukuran 24, 13/18 cm sedangkan atlet dari negara lain menggunakan ukuran 24,1 cm yang lebih kecil dan ramping.
Untuk menggantinya pun tergolong cepat yakni lima hingga 10 menit.
Sementara itu, adanya layanan jasa perbaikan kursi roda itu disambut antusias para atlet salah satunya atlet para lempar cakram asal Medan, Sumatera Utara, Riadi Saputra.
Ia mengganti ban kursi roda karena sudah aus, sedangkan jenis ban tersebut harganya mahal dan harus diimpor.
Harga ban, lanjut dia, untuk satu pasang ban luar kursi roda dengan harga sekitar Rp800 ribu.
Sedangkan layanan yang dibuka arena ASEAN Para Games Solo untuk atlet Indonesia tidak dipungut biaya alias gratis.
"Saya sangat terbantu karena mencari ban ini susah harus beli dari luar," kata Riadi yang mendapat emas dari cabang lempar cakram.
Baca juga: Jumadi, atlet para catur sepuh yang tak malas berlatih
Baca juga: Relawan, antara panggilan hati dan relasi
Baca juga: Kasih ibu di balik sukses atlet ASEAN PARA Games 2022
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2022
