Istanbul (ANTARA) - Kapal kargo pembawa biji-bijian bahan pangan pertama yang meninggalkan pelabuhan Ukraina di bawah kesepakatan yang dimediasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) berlabuh di Istanbul di Laut Hitam pada Selasa (2/8).

Kapal kargo menunggu untuk diperiksa oleh Pusat Koordinasi Gabungan (Joint Coordination Center/JCC) sebelum melanjutkan perjalanan ke Lebanon.

Kementerian Pertahanan Turki mencuit bahwa kapal Razoni berbendera Sierra Leone tersebut, yang meninggalkan Odessa (Ukraina) pada Senin (1/8) pagi dengan membawa 26.527 ton jagung, telah mencapai pintu masuk Laut Hitam di Selat Bosphorus dan berlabuh di titik yang ditentukan.

Kapal tersebut akan menerima inspeksi dari para perwakilan JCC pada Rabu (3/8) pukul 10.00 waktu setempat atau 14.00 WIB.

Pihak kementerian saat ini sedang mengatur program khusus di sebuah lokasi di pantai dengan pemandangan sempurna ke arah situs tersebut guna memudahkan awak media meliput perjalanan delegasi ke kapal.

Setelah dinyatakan lolos inspeksi, kapal akan melewati Selat Bosphorus dan berlayar menuju Mediterania seperti yang direncanakan, sementara JCC akan memantau kapal secara ketat sampai tiba di tujuan.
 
Rute dan koridor kemanusiaan yang dilewati kapal, kemungkinan kebutuhan, serta perincian dan persiapan mengenai pemeriksaannya dilakukan sesuai prosedur dan prinsip yang telah disepakati di pusat (JCC)


"Rute dan koridor kemanusiaan yang dilewati kapal, kemungkinan kebutuhan, serta perincian dan persiapan mengenai pemeriksaannya dilakukan sesuai prosedur dan prinsip yang telah disepakati di pusat (JCC)," kata Laksamana Muda Turki Ozcan Altunbulak kepada wartawan di pusat tersebut pada Selasa.

Dia juga mengatakan bahwa saat ini, persiapan kapal lain yang akan membawa biji-bijian dan bahan makanan lainnya dari tiga pelabuhan Ukraina masih terus dilakukan.

JCC diresmikan di Istanbul pekan lalu. Pusat tersebut memiliki total 20 perwakilan dari Ukraina, Rusia, PBB dan Turki untuk memantau pelaksanaan proses pengiriman ekspor biji-bijian.

Pada 22 Juli, Rusia dan Ukraina menandatangani kesepakatan dengan Turki dan PBB untuk mengizinkan ekspor makanan dan pupuk dari pelabuhan-pelabuhan Ukraina di Laut Hitam, yaitu Odessa, Chornomorsk dan Pivdennyi. 

Kesepakatan itu bertujuan untuk memastikan perjalanan yang aman bagi kapal pengangkut biji-bijian ke pasar dunia di tengah kekhawatiran tentang kelangkaan pangan akibat krisis berkepanjangan di Ukraina.

Rusia dan Ukraina merupakan pemasok gandum utama dunia. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan kesepakatan itu akan memungkinkan Ukraina mengekspor 20 juta ton panen biji-bijian tahun lalu dan sebagian dari panen tahun ini.


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022