Jakarta (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut transaksi keuangan digital bisa terus dikembangkan di Indonesia, mengingat saat ini mayoritas pengguna cashless berada di kota-kota besar.

Sebagian besar masyarakat di Indonesia, terutama di desa, masih melakukan transaksi secara cash.

“Rata-rata pendidikan masyarakat kita masih SD sampai SMP sehingga banyak program perbankan seperti program BRI (Bank Rakyat Indonesia) yang memiliki BRILink, berupa 500 ribu agen di toko kelontong dimana mereka menerima transaksi cash,” kata Erick dalam webinar “Menuju Masyarakat Cashless” yang dipantau di Jakarta, Rabu.

Untuk itu sebelumnya Erick mendukung peluncuran Livin’ by Mandiri guna mengikuti tren digitalisasi perbankan dan membangun ekosistem, antara lain yang berkaitan dengan pariwisata.

Sebelum COVID-19 sektor pariwisata di Indonesia digerakkan oleh wisatawan lokal yang mencapai 76 persen, sementara persentase wisatawan mancanegara setiap tahun sebesar 24 persen.

Diharapkan dengan kemudahan proses bisnis pariwisata menggunakan Livin’, lebih banyak wisatawan baik lokal maupun mancanegara yang berkunjung ke Indonesia.

“Livin’ by Mandiri kita dorong menjadi ekosistem untuk pembayaran dan lain-lain, tapi juga menyambungkan kepentingan ekosistem kita ke pemerintah supaya end to end bisnis pariwisata lebih mudah,” ucapnya.

Di samping itu, menurutnya, pemerintah juga akan memperkuat sosialisasi kepada masyarakat untuk mengantisipasi penipuan yang juga meningkat dengan peningkatan transaksi cashless.

“Sekarang saya sedang mengumpulkan Himbara (Himpunan Bank Negara) untuk mengantisipasi ini karena ada penipuan di dalam sistem digital Himbara juga, entah dari oknum di dalam atau di luar. Saya yakin ini akan sering terjadi ketika cashless semakin tinggi sehingga perlu diantisipasi,” ucapnya.

Baca juga: Menkeu: Integrasi data digital ciptakan integritas, cegah korupsi

Baca juga: Menelisik perlindungan transaksi keuangan digital di Indonesia


Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022