Shanghai (ANTARA) - Saham China dan Hong Kong menguat pada akhir perdagangan Kamis, karena fokus investor bergeser dari ketegangan di sekitar Taiwan ke sejumlah proyek infrastruktur yang baru diluncurkan yang diharapkan Beijing dapat membantu menstabilkan ekonominya yang dilanda COVID.

Indeks saham unggulan China CSI300 berakhir naik 0,9 persen, sedangkan Indeks Komposit Shanghai ditutup menguat 0,8 persen. Indeks acuan Hong Kong Hang Seng bertambah 2,1 persen, dipimpin oleh saham teknologi.

Analis mengatakan pasar lega bahwa kunjungan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Nancy Pelosi ke Taiwan tidak memicu konflik militer langsung, meskipun ketegangan China-AS tetap ada di pulau yang memiliki pemerintahan sendiri yang diklaim China sebagai miliknya.

"Episode ini hanya akan menjadi salah satu dari banyak episode yang akan terjadi dalam 10 tahun ke depan, di mana sesekali akan ada ketegangan antara dua negara adidaya," kata Nuno Fernandes, mitra dan manajer portofolio GW&K. "Kami benar-benar berpikir bahwa kepala yang lebih dingin menang."

Fokus investor sekarang bergeser ke tanda-tanda bahwa investasi infrastruktur sedang meningkat seiring Beijing berusaha untuk menghidupkan kembali ekonominya.

Pada Juli, 3.876 proyek besar memulai konstruksi, melibatkan total investasi 2,4 triliun yuan (355,33 miliar dolar AS), kata Securities Times pada Kamis.
Pada paruh kedua, State Grid China berencana untuk menginvestasikan lebih dari 150 miliar yuan dalam saluran transmisi listrik tegangan ultra tinggi (UHV), media pemerintah Xinhua News melaporkan.

Saham infrastruktur China terangkat 1,4 persen. Saham perbankan China juga naik menjelang rilis data pinjaman Juli.

Di Hong Kong, Indeks Hang Seng Tech melonjak 3,2 persen. Saham Alibaba yang tercatatr di Hong Kong melonjak 5,2 persen karena raksasa teknologi China itu akan melaporkan labanya pada Kamis. Trip.com, Baidu dan Bilibili semuanya naik lebih dari 4,0 persen di Hong Kong.

Baca juga: IHSG ditutup di zona hijau seiring aksi beli asing
Baca juga: Rupiah masih melemah dipicu pernyataan hawkish pejabat Fed
Baca juga: Saham Asia menguat karena ketegangan kunjungan Pelosi ke Taiwan mereda

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022