Tokyo (ANTARA) - Saham-saham Jepang ditutup lebih tinggi pada perdagangan Kamis, terangkat ekuitas sektor teknologi yang meningkat, tetapi investor menahan diri dari langkah berani menjelang data pekerjaan AS yang akan dirilis Jumat (5/8/2022).

Indeks acuan Nikkei di Bursa Efek Tokyo (TSE) terdongkrak 190,30 poin atau 0,69 persen menjadi menetap di 27.932,20 poin. Sementara itu, indeks Topix yang lebih luas turun tipis 0,04 poin menjadi berakhir di 1.930,73 poin.

Para pialang di Tokyo mengatakan bahwa saham-saham teknologi mendapat dukungan setelah Indeks Semikonduktor Philadelphia SE naik 2,65 persen semalam dan dolar AS menguat terhadap yen.

Namun, mereka menambahkan bahwa keuntungan keseluruhan dibatasi oleh beberapa aksi ambil untung, tetapi terutama oleh pelaku pasar yang tidak melakukan perdagangan secara agresif menjelang data pekerjaan AS yang akan dirilis Jumat (5/8/2022), di tengah berlanjutnya kekhawatiran atas kesehatan ekonomi AS.

"Tetapi kenaikan dibatasi karena investor menunggu data pekerjaan AS yang akan dirilis Jumat (5/8/2022). Pelaku pasar ingin menilai pertumbuhan upah untuk mendapatkan petunjuk tentang inflasi," Yutaka Miura, analis teknis senior di Mizuho Securities Co. mengatakan.

Pada penutupan, saham-saham transportasi laut, logam non-besi dan farmasi paling banyak membukukan keuntungan, dengan jumlah saham yang naik melampaui yang turun sebanyak 1.012 berbanding 739, sementara 87 mengakhiri hari tidak berubah.

Di antara saham-saham teknologi yang mendapat dukungan, TDK naik 2,3 persen, sementara Screen Holdings terangkat 2,4 persen. Sumitomo Electric Industries melonjak 6,0 persen dan kelas berat Nikkei Tokyo Electron berakhir 3,1 persen lebih tinggi.

Di antara para eksportir yang memperoleh dukungan dari kenaikan dolar AS terhadap yen, Yamaha Motor naik 1,2 persen, sementara Subaru adalah pemenang penting dengan kenaikan 8,5 persen setelah melaporkan keuntungan yang solid.

Baca juga: Saham Asia menguat karena ketegangan kunjungan Pelosi ke Taiwan mereda

Baca juga: Saham Asia naik didukung data positif, Fed yang "hawkish" angkat dolar

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022