Pelatihan literasi digital kepada para santri dan santriwati dilakukan SKSG UI berkaca dari temuan masih banyak santri dan santriwati dibesarkan dan dirawat oleh kakek atau neneknya yang tak memiliki akses optimal ke layanan digital, sementara kedua orang tuanya bekerja menjadi TKI atau TKW.
Baca juga: Indonesia Makin Cakap Digital 2022 digelar bulan ini di JIS
"Kebutuhan akan gadget terpenuhi, namun tidak diimbangi dengan pengawasan yang baik mengingat kakek atau nenek mereka tidak memahami media sosial alias gaptek," kata Wakil Direktur SKSG UI Dr.Eva Achzani Zulfa membuka acara pelatihan literasi digital tersebut, Jumat.
Acara literasi digital tersebut akan berlangsung hingga 9 Agustus 2022 dan menjadi cara para anggota SKSG untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Adapun pelatihan literasi digital itu berlokasi di Desa Sembalun, Rinjani dengan 100 orang peserta santri dan santriwati.
Baca juga: Pentingnya literasi untuk buat momentum pemulihan ekonomi nasional
"Kesadaran bahwa gadget ibarat pisau yang kalau digunakan tepat akan sangat berguna, tetapi bila salah menggunakan akan berbahaya. Ini menjadi misi SKSG UI di pegabdian kepada masyarakat kali ini," ujar Eva.
SKSG UI juga mengapresiasi para pendidik untuk santri serta santriwati tersebut karena selama ini telah memberikan peran pembimbingan sehingga tetap bisa mengenal teknologi digital dengan baik.
Karena selama ini telah menyiapkan metode dan strategi pembelajaran yang kompatibel bagi para santri dan santriwati.
Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (SKSG UI) adalah sekolah program pascasarjana khusus yang bersifat lintas displin ilmu dengan jenjang pendidikan magister (S2) dan doktor (S3), sedangkan program studi pascasarjana yang bersifat monodisplin berada pada lingkup fakultas-fakultas terkait dengan bidang ilmunya.
Saat ini SKSG UI memiliki berbagai program studi mulai dari Kajian Stratejik Ketahanan Nasional, Kajian Kepolisian, Kajian Terorisme, Kajian Gender, Kajian Pengembangan Perkotaan, Kajian Wilayah Amerika, Kajian Wilayah Eropa, Kajian Wilayah Jepang & Asia Timur, Kajian Wilayah Timur Tengah, dan Kajian Islam.
Baca juga: Guru dan penyuluh agama perlu cakap digital
Baca juga: Cakap Digital dan upaya tingkatkan literasi digital
Baca juga: Pakar: Regulasi PSE diperlukan selain literasi digital
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022
