Sukses penyelenggara

Dengan keberhasilan sebagai pengumpul medali terbanyak dan keluar sebagai juara umum, berarti tuan rumah Indonesia berhasil mencapai sukses sebagai peserta terbaik.

Sebagai tuan rumah, biasanya tidak hanya memasang target sukses sebagai peserta terbaik tetapi juga sukses sebagai penyelenggara.

Predikat tersebut pun bukan tidak mungkin tercapai setelah penyelenggaraan ASEAN Para Games yang berlangsung sejak 30 Juli dan akan berakhir esok Sabtu 6 Agustus berjalan dengan lancar nyaris tanpa gangguan berarti.

Salah satu keberhasilan penyelenggara adalah menerapkan sistem gelembung dengan ketat untuk menghindari penularan COVID-19 kepada peserta pesta olahraga bagai atlet difabel di Asia Tenggara ini.

Sekretaris Jenderal INASPOC Rima Ferdianto mengungkapkan dengan sistem gelembung berhasil menjaring 24 atlet yang terpapar COVID-19 -- di antaranya atlet para renang dan bulu tangkis -- yang sebagian besar dalam kondisi yang baik.

Bahkan, nilai "Cycle Value" (CT) sebagai salah satu ukuran kesembuhan, sejak awal juga tinggi sehingga isolasi terhadap mereka yang terpapar COVID-19 rata-rata tak sampai lima hari.

Sementara dari sisi ekonomi dilaporkan bahwa tingkat hunian hotel dan penjualan produk buatan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) laku terjual dalam ajang olahraga yang berlangsung kurang lebih satu pekan itu.

"Tadi saya dapat update dari Pak Wali (Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka) bahwa tingkat hunian hotel 100 persen untuk satu minggu ini, karena ada APG dan Internasional Wellness Tourism Conference," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Keratif Sandiaga Uno.

"Ini harus dijaga momentumnya, apalagi kita bicara mengenai bagaimana sektor pariwisata jadi lokomotif dan membuka peluang bagi ekonomi kreatif untuk bisa bangkit," kata Sandiaga.

Keberhasilan pada ASEAN Para Games tersebut setidaknya bisa menjadi kado manis bagi Indonesia yang tidak lama lagi akan merayakan HUT Kemerdekaan yang ke-77.

Baca juga: Bubble, cara Indonesia tekan COVID-19 di ASEAN Para Games

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2022