Jakarta (ANTARA/JACX) - Sejumlah kelompok terbang (kloter) jemaah haji Indonesia terus berdatangan dari Tanah Suci sejak pertengahan Juli 2022.

Ibadah Haji 2022 yang kembali digelar setelah dua tahun ditutup akibat Pandemi COVID-19 memberikan angin segar kepada mereka yang telah menunggu antrean keberangkatan.

Di Twitter, muncul unggahan yang menyebut penambahan kuota jemaah haji bagi Indonesia dari Arab Saudi ditolak.

Unggahan pada 4 Agustus 2022 itu juga menyebut anggaran ibadah haji Indonesia justru digunakan untuk membangun infrastruktur.

Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
"Biaya haji sekarang DIRAMPOK REZIM, lho kok dirampok?
Iya karena Arab Saudi menambah kuota kok ditolak alas an dananya habis. Lho kok habis kan jamaah sdh bayar. Maaf dipake bangun insfrastruktur duitnya belum pulang."

Namun, benarkah Pemerintah Indonesia menolak kuota haji dari Arab Saudi karena kehabisan dana?
 
Unggahan hoaks yang menyebut Indonesia menolak tambahan kuota haji karena dana haji digunakan untuk bangun infrastruktur. (Twitter)


Penjelasan:
Pemerintah Indonesia menolak 10 ribu tambahan kuota haji pada 2022 dari Pemerintah Arab Saudi karena keterbatasan waktu.

Pemerintah Arab Saudi, seperti tercantum dalam situs Kementerian Agama, baru memberikan tambahan kuota pada 21 Juni atau H-18 jelang Idul Adha.

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief menyatakan Indonesia tidak bisa menindaklanjuti penambahan kuota haji karena hanya diperuntukkan bagi haji reguler.

Penyiapan penyelenggaraan haji bagi jemaah haji reguler membutuhkan waktu sesuai regulasinya, yaitu berdasarkan porsi, nomor urut, termasuk pengurusan visa.

Batas akhir pemrosesan visa jemaah haji reguler maksimal 29 Juni 2022, sedangkan penerbangan terakhir ke Arab Saudi pada 3 Juli 2022.

"Artinya, hanya tersedia lima hari. Itu tentu tidak cukup waktu untuk memproses kuota tambahan," kata Hilman.

Klaim: Pemerintah tolak kuota haji tambahan karena kehabisan dana
Rating: Disinformasi

Cek fakta: Hoaks! Jemaah haji dilarang bawa air Zamzam karena dianggap radikal

Baca juga: Menag: Kuota haji 2023 kemungkinan lebih banyak dari tahun ini

Baca juga: Arab Saudi buka seluas-luasnya kuota umrah 1444 H

Pewarta: Tim JACX
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2022