Jakarta (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) meminta setiap keluarga di Indonesia untuk memaknai Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 RI sebagai waktu mewujudkan anak-anak bangsa yang berkualitas dengan diperkuat pemberian ASI eksklusif

“Dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), kemampuan dasar manusia berkembang. Jika terganggu prosesnya, anak akan lahir dalam keadaan kerdil (stunting)," kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo di Jakarta, Minggu.

HUT ke-77 RI yang akan dirayakan dengan tema “Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat” itu, harus dimaknai sebagai momentum Indonesia membentuk dan menciptakan generasi sehat, berdaya saing dan unggul setelah dua tahun mengalami pandemi COVID-19, yang memberikan dampak pada kesehatan dan gizi anak bangsa.

Baca juga: IDAI ajak seluruh pihak dukung pemberian ASI eksklusif

Pembangunan sumber daya manusia perlu dimaksimalkan sejak 1.000 Hari Kehidupan Anak. Hal itu dimaksudkan agar anak tidak terlahir dalam keadaan stunting yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis, infeksi berulang serta lingkungan yang kurang mendukung tumbuh kembang anak, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badan anak berada di bawah standar.

Hasto menekankan salah satu cara yang mudah dan dapat dilakukan oleh semua keluarga adalah dengan memberikan ASI eksklusif pada anak sejak lahir hingga berusia enam bulan. Kemudian, pemberian ASI hingga anak berusia dua tahun dapat dibarengi dengan makanan pendamping ASI (MP-ASI).

“Pemberian makanan bayi ini tentu harus tetap dilakukan bersamaan dengan ASI. Supaya pemberian makanan bisa lebih optimal untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi,” ujar dia.

ASI eksklusif, kata dia, berperan penting dalam memenuhi kebutuhan nutrisi anak, sehingga kemungkinan terjadinya stunting yang mengakibatkan gangguan tumbuh kembang, lemahnya sistem imun dan menurunnya kecerdasan bisa dicegah.

Menurut Hasto, pemberian ASI eksklusif harus menjadi perhatian semua orang tua guna membangun generasi yang unggul dan selaras dengan target pemerintah, yakni Indonesia Emas pada tahun 2045.

Hasto menyarankan agar setiap ibu mengikuti anjuran Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) saat memberikan MP-ASI, supaya dapat lebih optimal, seperti memberikan MP-ASI harus diberikan di waktu yang tepat, mengikuti kondisi kesehatan anak dan mengandung protein, mineral dan vitamin.

“Sebaiknya orang tua juga memperhatikan konsumsi serat, gula, dan garam pada 1.000 HPK diberikan dalam jumlah yang terbatas,” ucap dia.

Baca juga: IDAI: ASI merupakan imunisasi pertama bagi bayi

Baca juga: Risiko yang dihadapi bayi baru lahir jika diberi susu formula


Kemudian untuk proses pembuatannya, baik alat atau bahan yang digunakan diharapkan higienis guna mencegah bakteri tertelan anak. Berikan MP-ASI saat anak merasa lapar dan hindari memaksa anak untuk melanjutkan makan saat kenyang.

Sebelumnya, Hasto mengatakan dalam HUT ke-77 RI, pembangunan penduduk juga akan difokuskan pada peningkatan kualitas sejak sebelum anak dilahirkan. Pemerintah juga berusaha memulihkan kesehatan keluarga melalui peningkatan layanan kesehatan bagi perempuan, guna menekan Angka Kematian Ibu (AKI).

“Kematian ibu itu seharusnya 90 persen bisa dicegah, tapi banyak penanganan tidak maksimal. Oleh karena itu, ini harus kita cegah,” ujar dia.

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022