agar kasus-kasus 'bullying' di kalangan anak tidak terjadi lagi
Jakarta (ANTARA) - Perhimpunan Perempuan Lintas Profesi Indonesia (PPLIPI) mengedukasi warga DKI Jakarta untuk mencegah kekerasan terhadap anak dengan segala bentuknya, seperti maraknya kasus perundungan (bullying). 

"Kami berusaha mencegah agar kasus-kasus 'bullying' di kalangan anak tidak terjadi lagi," kata Ketua Umum PPLIPI, Indah Suryadharma Ali di tengah acara Lomba Kreativitas Anak di Gandaria City Mall Jakarta, Minggu.

Pada lomba dalam rangkaian Hari Anak Nasional, PPLIPI juga menggelar empat rangkaian diskusi terbuka dan bincang santai (talkshow) bagi masyarakat sebagai edukasi untuk mencegah kasus kekerasan terhadap anak.

"Talkshow" itu membahas mengenai kesehatan ibu dan anak, bagaimana menghentikan kekerasan terhadap anak, serta mengungkap penyebab serta dampak dari perilaku perundungan terhadap anak.

Indah mengatakan hadir dalam talkshow itu narasumber yang berkompeten terhadap persoalan anak mulai dari ahli di bidang kesehatan, ahli di bidang hukum, hingga Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

Baca juga: Kak Seto ingin Jakarta Utara bentuk seksi perlindungan anak tingkat RT

Wakil ketua Umum PPLIPI bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kartika Yudhisti mengatakan akhir-akhir ini banyak pemberitaan yang mengungkapkan kasus kekerasan terhadap anak.

Menurut Kartika, anak-anak seharusnya merasa aman dan nyaman dengan orang-orang yang berada di dekatnya.

Namun kenyataannya dalam sejumlah kasus, anak-anak ini menjadi korban kekerasan orang-orang yang berada di dekatnya.

Kartika juga mengungkapkan tingginya kasus perundungan berkorelasi erat dengan penggunaan ponsel (gadget) di kalangan anak-anak.

Bahkan selama pandemi yang mana anak-anak begitu akrab dengan gadget memunculkan sejumlah kasus perundungan yang menimbulkan trauma yang mendalam.

Baca juga: Pemkab Pulau Seribu beri edukasi cegah kekerasan anak di sekolah

"Kami sengaja menghadirkan ahli hukum dalam edukasi ini mengingat pelaku dan korban sama-sama anak-anak," kata  Kartika.

Karena itu, pihaknya mendorong Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI untuk meningkatkan pendidikan ekstra kulikuler agar anak-anak tak terpaku kepada ponsel/ gadget.
Anak-anak mengikuti lomba peragaan busana dalam rangka Lomba Kreativitas Anak oleh Perhimpunan Perempuan Lintas Profesi Indonesia (PPLIPI) di Gandaria City Mall Jakarta (7/8/2022l). ANTARA/ Ganet

Kreativitas
Dalam ajang Lomba Kreativitas Anak yang digelar sejak tanggal 1 Agustus, PPLIPI menyelenggarakan sejumlah kompetisi mulai dari menggambar, menyanyi, menari dan peragaan busana.

Indah mengatakan animo peserta sangat luar biasa dalam kegiatan lomba diikuti yang diikuti anak-anak usia empat hingga 12 tahun pendaftar yang ikut serta mencapai 50 persen dari slot yang disediakan.

Baca juga: LBH Apik Jakarta: Penanganan KBGO terhambat ketiadaan dasar hukum

Padahal ajang lomba dalam rangka Hari Anak Nasional ini baru pertama kali dilaksanakan. Selanjutnya ini akan menjadi gelaran tahunan dari organisasi untuk meningkatkan kreativitas anak, jelas Indah.

Selain perlombaan, PPLIPI juga akan memberikan penghargaan kepada anak-anak berprestasi dan juga anak-anak penyandang disabilitas yang menginspirasi.
 

Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2022