Surabaya (ANTARA News) - Sebanyak 40 tim robot dari seluruh Indonesia mengikuti Kontes Robot Indonesia (KRI) 2006, yang menurut rencana digelar di Jakarta pada Juni mendatang. "Jumlah peserta KRI 2006 yang akan dikirim ke Jakarta memang bertambah, dari 32 tim tahun lalu menjadi 40 tim," kata anggota tim juri dari Jakarta, Dr Eril Mozef MS DEA, Kamis. Dalam kunjungan visitasi ke Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya sejak 22 Maret itu, ia menjelaskan peserta KRCI (Kontes Robot Cerdas Indonesia) juga bertambah dari 20 tim menjadi 30 tim. "Sebagai tim tangguh dan juara bertahan yang tak terkalahkan selama tujuh kali KRI, tim robot dari PENS (Politeknik Elektronika Negeri Surabaya) - ITS boleh jadi paling siap," ujarnya, didampingi tim juri dari ITS, Dr Ir Gigih Prabowo. Ia mengatakan kesiapan tim robot mahasiswa PENS-ITS, karena mereka telah memiliki lapangan yang berukuran satu banding satu, dan juga hampir semua robot yang disiapkan sudah bisa melakukan latihan dengan lancar. "Itu merupakan poin terbesar dalam penilaian lolos-tidaknya ke Jakarta, meski keputusan dewan juri baru dikeluarkan pada 29 Maret. Prediksi saya, akan lebih dari satu tim robot PENS-ITS yang akan lolos ke Jakarta," tuturnya. Menurut dia, pertimbangan untuk lolos-tidaknya robot ke Jakarta adalah kelengkapan komponen, apakah komponen yang ada sudah dirakit, fungsionalisasi dari komponen yang sudah dirakit, mempunyai bobot terbesar, apakah robotnya sudah melakukan latihan atau belum. "Biasanya kalau tim juri datang dan robot sudah bisa berlatih, maka tiga aspek pertama sudah tidak dilakukan penilaian lagi, karena secara otomatis urutan-urutan ketersediaan komponen, sudah dirakit atau belum, serta fungsionalisasi komponen, sudah dilalui," ungkapnya. Dosen Politeknik Negeri Bandung itu mengemukakan, tim robot yang nantinya lolos untuk bertanding ke Jakarta akan mendapat subsidi pembiayaan masing-masing sebesar Rp4 juta untuk KRI dan Rp2 juta untuk KRCI. "Secara nasional, tim Surabaya memang menjadi barometer dalam perkembangan robotika, karena itu dari 23 tim robot di Surabaya yang sudah kami visitasi ada sedikitnya 5-10 tim yang mungkin lolos ke Jakarta," paparnya. Ke-11 dari 23 tim robot dari Surabaya berasal dari ITS yang meliputi lima robot untuk KRI dan enam tim robot untuk KRCI, Tim KRI dari ITS terdiri atas Idjo Team-RX dan Super-Clamp (ITS), Chaesar dan Deptha4 (Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya/PPNS ITS), dan Tri-Fash (PENS ITS). Untuk KCRI terdiri atas dua robot untuk kategori robot beroda yakni Al-Ashry (PENS) dan Nazha (PPNS), dua robot lainnya untuk kategori robot berkaki diwakili Airo (PENS) dan iB-06 (PPNS), serta dua robot lainnya untuk kategori robot expert yakni P1YU (ITS) dan Genier (PENS). "Pemenang pertama dari KRI akan mewakili Indonesia ke Malaysia dalam acara Kontes Robot Internasional yang akan digelar pada 10 September 2006. Tema KRI tahun ini adalah Membangun Menara Cita-cita Bangsa Setinggi-tingginya," ujarnya. Tema KRI 2006 itu, diselaraskan dengan tema yang telah ditentukan ABU Robocon 2006-Malaysia yakni "Building the World`s Tallest Twin Tower". "Sesuai tema itu, robot yang dibuat diarahkan untuk membangun menara tinggi," katanya. Untuk KRCI 2006, pemenangnya juga akan mewakili Indonesia di ajang kontes robot cerdas internasional di Amerika Serikat yang untuk tahun ini mengambil tema "Trinity College Fire-Fighting Robot Contest 2006". "Karena itu, tim KRCI 2006 menerjemahkannya sebagai robot cerdas pemadam api," katanya. ANTARA mencatat KRI lebih bersifat game atau permainan yang mempertandingkan dua robot untuk beradu kecerdikan dan kekuatan, dengan aturan yang mengadopsi dari Kontes Robot Internasional yang digelar di Jepang, sedang KRCI lebih menekankan pada tingkat kecerdasan robot yang diadopsi dari lomba robot di Amerika Serikat.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006