Moskow (ANTARA) - Rubel menguat menuju 60 terhadap dolar AS pada Selasa, mempertahankan dukungan dari kontrol modal dan harga tinggi untuk minyak, ekspor utama Rusia, sementara indeks saham beragam karena pasar tidak memiliki momentum.

Pada pukul 07.38 GMT, rubel menguat 0,6 persen terhadap dolar pada 60,40, diperdagangkan dalam kisaran antara 59 dan 62 untuk hari keenam berturut-turut.

Terhadap euro, rubel menguat 1,2 persen menjadi 61,48, jauh di atas rekor terendah 132,42 yang dicapai beberapa hari setelah Moskow mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina pada 24 Februari.

Rubel adalah mata uang berkinerja terbaik sepanjang tahun ini karena menerima dorongan dari kontrol modal yang diberlakukan Rusia untuk melindungi ekonominya dan sistem keuangannya dari sanksi Barat.

Namun rubel mungkin secara bertahap melemah dalam waktu dekat mengingat kurangnya pemicu berita dan fakta bahwa periode pembayaran pajak bulanan yang biasanya mendorong permintaan untuk mata uang baru akan dimulai akhir Agustus, analis di Promsvyazbank mengatakan dalam sebuah catatan.

Di pasar saham, indeks RTS berdenominasi dolar naik 0,3 persen menjadi diperdagangkan di 1.086,7 poin, sedangkan indeks MOEX Rusia berbasis rubel melemah 0,3 persen menjadi diperdagangkan di 2.083,1 poin.

Baca juga: Rubel stabil di dekat 60 terhadap dolar, sementara indeks saham jatuh

"Tanggal penting, 15 Agustus, semakin dekat dengan pembatalan depositary receipts (sertifikat yang dapat dinegosiasikan yang diterbitkan oleh bank yang mewakili saham di perusahaan asing yang diperdagangkan di bursa efek lokal) dan risiko over hang dari penjual. Dalam lingkungan ini, pembeli akan mengambil pendekatan wait and see dan mengawasi saham jika turun," kata BCS Global Markets.

Depositary receipts (GDR) dari perusahaan-perusahaan Rusia yang diperdagangkan di bursa asing dan disimpan di penyimpanan Rusia akan secara otomatis dikonversi menjadi saham di Bursa Moskow mulai 15 Agustus dalam upaya untuk mengurangi kontrol asing atas perusahaan-perusahaan ini di tengah sanksi Barat.

Aktivitas pasar bisa meningkat akhir tahun ini ketika Bursa Moskow membuka pintu bagi investor dari apa yang disebut negara sahabat. Seharusnya hal itu dilakukan mulai Senin (8/8/2022), tetapi akhir pekan lalu mengatakan keputusan itu hanya akan berlaku untuk pasar derivatif, bukan pasar saham utama.

Baca juga: Rubel Rusia menguat menuju 60 terhadap dolar, saham Rusia beragam
 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022