Jakarta (ANTARA) - Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas) menjalin kerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam rangka menyiapkan sumber-sumber bahan bacaan untuk masyarakat.

"Kami merasa mendapatkan kekuatan baru, karena kami tahu kekuatan TNI sampai pelosok. Bukan hanya menjaga teritorial, tetapi lebih pada paradigma bagaimana membantu menyejahterakan masyarakat Indonesia," ujar Kepala Perpusnas, Muhammad Syarif Bando dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.

Kerja sama Perpusnas dan TNI itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) oleh Kepala Perpusnas dengan Panglima TNI yang diwakili oleh Asisten Komunikasi dan Elektronika Panglima TNI Marsda TNI Agus M. Bahron.

"Dengan kerja sama ini, kami akan siap mendukung menyediakan sumber informasi yang terbaru, terpercaya, dan terkini," kata Syarif.

Ia menambahkan paradigma perpustakaan kini telah berubah dan berkembang. Peran perpustakaan sebagai manajemen koleksi hanya 10 persen, sedangkan sebagai manajemen pengetahuan 20 persen, dan 70 persen peran perpustakaan sebagai transfer pengetahuan.

"Saya kira peran TNI dalam manunggal rakyat itu sangat penting sesuai dengan paradigma perpustakaan saat ini," tuturnya.

Baca juga: Perpusnas angkat program inklusi sosial dalam kongres internasional

Disampaikan, Perpusnas sebagai lembaga pemerintah nonkementerian memiliki tugas untuk merumuskan kebijakan di bidang perpustakaan dalam menginformasikan tentang perkembangan dunia ilmu pengetahuan kepada seluruh elemen masyarakat.

"Kehadiran TNI menjadi suatu kekuatan dalam membangun sinergitas dalam memastikan orientasi pengembangan kita ke depan, bergeser dari perang kekuatan fisik terhadap perang kekuatan berpikir," lanjutnya.

Asisten Komunikasi dan Elektronika Panglima TNI Marsda TNI Agus M. Bahron menyampaikan dinamika lingkungan strategis pada tataran global, regional dan nasional telah memengaruhi pola dan bentuk ancaman menjadi semakin kompleks, baik ancaman militer, nonmiliter, maupun hibrida.

"Menjawab tantangan ini maka diperlukan pertahanan negara yang tangguh terdiri dari pertahanan militer dan nirmiliter dengan mengacu pada sistem pertahanan bersifat semesta yang dipersiapkan secara dini oleh pemerintah," katanya membacakan sambutan Panglima TNI.

Ia menambahkan hal tersebut harus menjadi perhatian utama dalam upaya peningkatan indeks literasi masyarakat.

"Kegiatan ini semakin meningkatkan pengetahuan serta wawasan masyarakat yang akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia," tuturnya.

Baca juga: Perpusnas: Rumah ibadah berperan tingkatkan kegemaran membaca
Baca juga: Perpusnas dorong pemda tingkatkan literasi generasi milenial

​​​​

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022