Yerusalem (ANTARA) - Presiden Israel Isaac Herzog berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Selasa tentang upaya Rusia melarang kelompok nirlaba Yahudi terbesar di dunia, yang membantu orang Yahudi pindah ke Israel.

Kementerian Kehakiman Rusia sedang berusaha untuk melikuidasi Badan Yahudi cabang Rusia karena dugaan pelanggaran undang-undang privasi.

Beberapa politisi Israel telah menyatakan keprihatinan bahwa Rusia mungkin sedang membalas kritik Israel atas invasi ke Ukraina, dan tentang dampak ketegangan bilateral terhadap komunitas Yahudi Rusia itu sendiri.

Sebagian politisi juga khawatir bahwa ketegangan bilateral itu dapat merusak komunikasi Rusia-Israel di Suriah, di mana Moskow mengerahkan kekuatan udara untuk mendukung pemerintah dan Israel telah menyerang apa yang digambarkannya sebagai target militer terkait Iran.

"Pembicaraan telepon itu jujur dan bijak. Kedua presiden menekankan bidang penting kerja sama antara Israel dan Rusia dan sepakat untuk tetap berhubungan," demikian pernyataan Herzog.

Kremlin mengatakan kedua pihak itu telah sepakat bahwa kontak tentang Badan Yahudi akan dilanjutkan oleh kedua negara.

Sekitar 600.000 orang Rusia memenuhi syarat untuk beremigrasi ke Israel karena warisan Yahudi, dan para pejabat mengatakan telah terjadi peningkatan permohonan sejak perselisihan kedua negara itu muncul.

Herzog, yang jabatannya bersifat simbolis, mengatakan bahwa pembicaraan telepon dengan Putin telah dikoordinasikan dengan Perdana Menteri Israel Yair Lapid, yang mengecam invasi Rusia ke Ukraina.

Sumber: Reuters
Baca juga: PM Israel: Putin minta maaf atas pernyataan Hitler keturunan Yahudi
Baca juga: Kabar Ukraina: Dari mediasi Israel hingga protes anti invasi di Rusia
Baca juga: Bantu kurangi ketergantungan energi pada Rusia, EU incar Israel

 

Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022