Jakarta (ANTARA) - Plt Dirjen Industri Kimia Farmasi dan Tekstil Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Ignatius Warsito mengapresiasi Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) yang tetap bertahan selama pandemi, bahkan menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional.
“Ini adalah momentum yang sangat baik agar terjadi business matching antara pelaku bisnis mesin dan pelaku tekstil, sehingga kita bisa bersama-sama membangun ekosistem tekstil ini secara terintegrasi. Semoga penyelenggaraan Indointertex dan Inatex dapat berjalan lancar dan sukses,” katanya pada Pameran Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) international, Indo Intertex-Inatex 2022, lewat keterangannya di Jakarta, Rabu.
Hingga Juli 2022, dia mengatakan komoditas unggulan itu telah mencatatkan nilai ekspor hingga 6,08 miliar dolar AS atau berkontribusi sebesar 5,51 persen terhadap total ekspor nasional.
Baca juga: Menperin: Industri TPT pulih, utilisasi naik menjadi 70 persen
Warsito berharap penyelenggaraan Indointertex-Inatex 2022 dapat semakin memantapkan agenda pemerintah dalam Making Indonesia 4.0 untuk mendorong transformasi industri tekstil yang lebih berdaya saing dan berinovasi tinggi sehingga dapat bersaing dan menjawab permintaan pasar global.
Industri TPT Asia Pacific Rayon bersama empat mitra yakni Duniatex, Idola Selaras Abadi (ISA), Harapan Abadi Tekstil Indonesia (HATI) dan Kabanatex menampilkan berbagai aplikasi produk serat rayon yang mendukung transformasi Industri 4.0, diantaranya berupa bahan garmen berteknologi terkini seperti benang, kain printing, kain celup hingga aplikasi produk fesyen yang enggunakan serat rayon APR.
"Keikutsertaan APR dalam pameran ini merupakan salah satu bentuk komitmen kami dalam pengembangan industri tekstil yang berkelanjutan di Indonesia sekaligus mendukung pemulihan ekonomi pada sektor TPT yang menjadi fokus pemerintah pascapandemi ini," ujar Direktur APR Basrie Kamba.
Baca juga: Kemenperin: 100 tahun industri TPT momentum dongkrak daya saing
Ia mengatakan APR juga menampilkan produk daur ulang fiber Finex yakni serat daur ulang yang ramah lingkungan dan produk serat rayon berkualitas tinggi Lyocell.
Adapun serat rayon APR berasal dari bahan baku yang terbarukan, terlacak, dan mudah terurai. Pihaknya juga memiliki aplikasi Follow Our Fiber yang memberikan keleluasaan kepada konsumen untuk melacak asal mula bahan baku kain untuk memproduksi pakaian.
Pabrik serat rayon APR berlokasi di Pangkalan Kerinci dengan berkapasitas produksi 300.000 ton per tahun dan telah diekspor ke lebih dari 20 negara, termasuk Turki, Pakistan, India, Bangladesh, Amerika Serikat, hingga Mesir.
Baca juga: Pengusaha yakini industri TPT nasional masih punya masa depan cerah
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022