Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Hasan Basri Umar mendorong petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) untuk mendapat bekal pelatihan sebelum perekrutan agar dapat mengendalikan emosi.

Basri juga mendukung Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperketat lagi proses rekrutmen, pengawasan, dan evaluasi terhadap setiap petugas PPSU hingga tingkat kecamatan dan kelurahan.

Baca juga: DKI berikan pendampingan hukum korban penganiayaan oknum petugas PPSU

"Selama ini saya melihat PPSU juga rekrutmennya terlalu terbuka. Kalau mungkin, dia diberikan pelatihan khusus dulu yang membuka pikiran mereka," kata Basri kepada wartawan di Jakarta Utara, Rabu.
​​​​​​
Basri menilai kejadian penganiayaan terhadap perempuan yang dilakukan oleh petugas PPSU Rawa Barat, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan bernama Zulfikar merupakan dampak dari emosi yang tidak terkendali.

Kendati demikian, dia menilai tindakan yang berawal dari emosi, seperti yang dilakukan Zulfikar sudah tidak dapat ditolerir.

"Hal-hal seperti itu kan pemerintah kita tidak mentolerir," ujar dia.

Basri menuturkan sudah banyak contoh pemerintah mengambil kebijakan yang tegas terhadap petugas yang tidak dapat mengendalikan emosi dan mencelakakan orang lain.

Menurut dia, manusia bisa terbawa emosi karena suatu masalah terlalu dibawa masuk ke hati, sehingga menjadi lupa diri. Tapi ketika sadar, biasanya emosi itu akan menimbulkan penyesalan pribadi.

Baca juga: Pemprov DKI perketat rekrutmen anggota PPSU imbas kasus penganiayaan

"Makanya kalau kita emosi itu harus jangan terlalu dibawa ke hati. Jangankan petugas PPSU, polisi bintang dua saja bisa kena kok," tutur Basri.

Karena itu, penerapan latihan yang perlu diberikan kepada petugas PPSU harus membuat pikiran mereka lebih mereka.

Sejalan dengan itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan bahwa anggota Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) di Jakarta memang akan ditingkatkan sinerginya, mulai dari proses rekrutmen, pengawasan, dan evaluasi imbas dari aksi penganiayaan anggota "pasukan oren" pada sejawatnya.

"Ya tentu kami sudah minta kepada asisten, dan juga para lurah, Bapak Camat untuk kembali memastikan semua proses ya, mulai dari rekrutmen, pengawasan, monitoring, evaluasi tugas-tugas dan sebagainya untuk dapat ditingkatkan kepada seluruh PPSU di wilayah DKI Jakarta," kata Riza di Putri Duyung Resort, Taman Impian Jaya Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Rabu.

Riza menyesalkan tindak kekerasan berupa menendang dan melindas dengan sepeda motor yang menimpa anggota PPSU perempuan berinisial E di Jalan Kemang Dalam Nomor 6 RT 03/RW 03 pada Senin siang (8/8) pukul 12.30 WIB oleh petugas PPSU yang telah dipecat bernama Zulfikar.

"Ini menjadi pelajaran penting dan berharga bagi kita semua, untuk saling menjaga, terutama bagi sesama anggota PPSU. Agar juga bersinergi dengan kompak, disiplin untuk memastikan tugas-tugas terlaksana lebih baik," ujar Riza.

Baca juga: Wagub DKI minta lurah lapor polisi kalau temukan PPSU menganiaya

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2022