masih tersisa 37 ribu dosis, ini yang perlu terus ditingkatkan lagi
Bandarlampung (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (Satgas PMK) meminta Provinsi Lampung untuk terus meningkatkan cakupan vaksinasi PMK pada ternak di daerahnya.

"Untuk vaksinasi PMK dari tiga juta dosis secara nasional, yang didistribusikan ke Lampung sebanyak 138 ribu dosis vaksin," ujar Ketua Satuan Tugas Penanganan Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) Letjen TNI Suharyanto, dalam rapat koordinasi penanganan PMK Provinsi Lampung, di Bandarlampung, Rabu malam.

Ia mengatakan dari alokasi sebanyak 138 ribu dosis ke Lampung telah ada sekitar 100 ribu dosis yang telah disuntikkan kepada ternak.

"Dari 138 ribu dosis yang didistribusikan telah disuntikkan sekitar 100 ribu dosis. Sehingga masih tersisa 37 ribu dosis, ini yang perlu terus ditingkatkan lagi dan habiskan sisanya," katanya.

Dia menjelaskan, meski vaksin PMK saat ini masih dalam jumlah terbatas, sehingga penyuntikan dititik beratkan pada pemberian dosis pertama kepada seluruh populasi ternak, namun pada pekan ketiga Agustus akan ada penambahan jumlah vaksin yang di dapat dari vaksin produksi dalam negeri dan impor.

Baca juga: Kementan gerak cepat kendalikan penyebaran PMK di Lampung

"Vaksin ini jadi salah satu strategi utama agar tidak ada penularan, bila Jawa Timur bisa 15 ribu dosis suntikan per hari, saya harapkan Lampung bisa juga jadi lebih luas penyuntikannya," tambahnya.

Selanjutnya, meski vaksinasi saat ini masih diprioritaskan untuk sapi dan kerbau, akan tetapi akan pula diupayakan diberikan kepada kambing dan babi.

"Bila vaksinasi dipercepat maka tenaga pemberi vaksin juga harus dipersiapkan jangan sampai kekurangan. Jadi, perlu bekerjasama dengan TNI dan Polri sebagai tenaga pemberi vaksin PMK," ujar dia.

Menurut dia, dapat pula melatih mahasiswa jurusan peternakan dan dokter hewan sebagai tenaga pemberi vaksin untuk memenuhi jumlah tenaga pemberi vaksin PMK saat percepatan vaksinasi.

Koordinator Tim Pakar Satgas Penanganan PMK Prof Wiku Adisasmito menyebut, Lampung sebagai salah satu sentra penggemukan sapi potong impor, perlu pula mengawasi pelaksanaan vaksinasi mandiri dan penerapan biosekuriti.

Baca juga: 47 ekor sapi di Lampung terkonfrmasi terjangkit penyakit kuku mulut

"Saat ini memang di 'feedloadter; belum ada yang terkena PMK, namun kerugian mereka cukup banyak karena lalu lintas penjualan yang terkendala. Jadi, perlu juga diperhatikan untuk sapi penggemukan ini agar mendapatkan vaksinasi dan perlu karantina untuk memastikan bebas dari PMK," ujarnya.

Berdasarkan data terakhir untuk vaksinasi PMK pada ternak di Lampung yang telah disuntikkan sebanyak 97.223 dosis, dari total alokasi sebanyak 138 ribu dosis.

Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2022