Jakarta (ANTARA) - Jumlah pelanggan layanan streaming Walt Disney telah melampaui Netflix dengan total 221 juta pelanggan. Perusahaan kemudian mengumumkan akan menaikkan biaya bagi pengguna yang ingin menonton Disney+ atau Hulu tanpa iklan.

Perusahaan raksasa media tersebut akan menaikkan biaya bulanan Disney+ tanpa iklan sebesar 38 persen menjadi 10,99 dolar AS (sekitar Rp162 ribu) pada Desember mendatang, sebagaimana dikutip dari Reuters, Kamis.

"Disney juga akan menawarkan paket berlangganan untuk versi yang didukung iklan mulai 8 Desember seharga 7,99 dolar AS (sekitar Rp117 ribu) per bulan, harga yang sama seperti versi bebas iklan saat ini," kata perusahaan.

Sementara Hulu akan naik sebesar satu hingga dua dolar AS (sekitar Rp14-29 ribu) per bulan pada Desember mendatang.

Disney saat ini memiliki total pelanggan sebanyak 221,1 juta (dikombinasikan dengan Hulu dan ESPN+). Sementara itu, Netflix diketahui memiliki 220,7 juta pelanggan streaming.

"Disney mendapatkan pangsa pasar ketika Netflix berjuang untuk menambah lebih banyak pelanggan. Disney masih memiliki banyak ruang untuk tumbuh di pasar internasional di mana dia meluncurkan layanannya dengan cepat dan menambah pelanggan baru," kata analis Investing.com Haris Anwar.

Kendati demikian, perusahaan menurunkan proyeksi penambahan jumlah pelanggan jangka panjang untuk Disney+ karena hilangnya hak penayangan pertandingan kriket di India.

Kini, perusahaan memproyeksikan antara 215-245 juta total pelanggan Disney+ pada akhir September 2024, turun dari proyeksi sebelumnya di angka 230-260 juta.

Baca juga: Konsumen Indonesia semakin tertarik langganan video streaming

Baca juga: Sempat "down", Netflix kini bisa digunakan kembali

Baca juga: Mural "Thor" berteknologi AR hadir di terowongan Kendal, Jakarta

Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022