Jakarta (ANTARA) - Elon Musk melalui tim kuasa hukum meminta Twitter menyerahkan nama-nama karyawan Twitter yang bertanggung jawab soal penghitungan akun bot di platform tersebut.

Dalam surat yang diajukan kepada pengadilan, pengacara Elon Musk meminta hakim yang mengatasi kasus itu memaksa Twitter menyerahkan nama-nama karyawan agar tim kuasa hukum bisa menanyai mereka, dikutip dari Reuters, Kamis.

Permintaan tim pengacara Elon Musk ini pertama kali diberitakan oleh Bloomberg. Perwakilan Twitter dan Elon Musk menolak berkomentar atas isu terbaru ini.

Twitter sebelumnya menyatakan sudah memberikan informasi yang relevan, bentuk kerja sama mereka dengan Elon Musk supaya kesepakatan ini bisa selesai.

Twitter dan Musk saat ini sedang menghadapi proses hukum soal pembelian perusahaan. Sidang untuk kasus ini dijadwalkan berlangsung pada 17 Oktober di Pengadilan Delaware, Amerika Serikat.

Elon Musk ingin mundur dari kesepakatan membeli perusahaan Twitter senilai 44 miliar dolar AS dengan alasan ketidakjelasan soal akun sampah (spam) dan bot di platform media sosial tersebut.

Twitter ingin Musk menyelesaikan akuisisi perusahaan seperti yang sudah disepakati. Kedua pihak pada akhirnya saling menggugat soal pembelian perusahaan ini.

Twitter dan Musk saat ini memanggil sejumlah bank dan penasehat untuk mengumpulkan bukti.

Baca juga: Elon Musk jual 7,92 juta saham Tesla senilai 6,9 miliar dolar AS

Baca juga: Elon Musk tantang CEO Twitter debat tentang persentase bot

Baca juga: Twitter bantah menipu Elon Musk

Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022